SuaraBatam.id - Ketua Aliansi Nelayan Kabupaten Natuna, Provinsi Kepri, Herman mengeluhkan puluhan kapal ikan asing (KIA) asal Vietnam dan Thailand yang makin berani menjarah hasil laut pulau terluar Indonesia tersebut.
"Seolah-olah dibiarkan saja. Hampir tiap hari ada terus KIA di laut Natuna," kata Herman kepada ANTARA, Minggu (6/6/2021).
Dia menjelaskan, kapal nelayan asing tersebut sudah hampir mengelilingi laut Natuna. Rata-rata berada di sebelah Timur dan Utara Pulau Natuna.
"Intinya masih masuk wilayah tangkap kita," ujarnya.
Menurutnya keberadaan KIA sangat merugikan nelayan Natuna, karena mereka menangkap ikan dengan cara-cara yang dapat merusak biota laut imbas penggunaan pukat harimau
Selain itu, kapal-kapal asing itu berkapasitas 50 sampai 100 GT, sementara kapal nelayan lokal hanya berkapasitas 20 sampai 30 GT.
"Ini juga menyangkut marwah NKRI. Masa kapal asing bebas berkeliaran di laut kita tanpa izin," tuturnya.
Tidak hanya itu, intimidasi dari Nelayan Thailand maupun Vietnam juga sering dialami nelayan Natuna.
Nelayan lokal kerap dikejar bahkan tidak jarang nyaris ditabrak, sebab nelayan asing itu merasa terganggu dengan aktivitas nelayan tempatan.
Baca Juga: Kampung Nelayan Dipenuhi Deretan Rumah Super Mewah Bikin Publik Melongo
"Takut menghalangi mereka mau sebar pukat harimau," ungkap Herman.
Herman mengaku sudah berulang kali melaporkan kejadian ini kepada Pemerintah Daerah, Pemerintah Pusat, hingga berbagai stakeholder terkait. Namun, ia tidak mengetahui apakah ini ditindaklanjuti atau tidak.
Dia pun tidak menampik jika pengawasan oleh pihak berwajib di laut Natuna sudah maksimal, namun perlu ditingkatkan agar nelayan asing tidak makin merajalela mengeruk kekayaan alam laut.
"Sebenarnya sudah jenuh melapor, nanti ada oknum tertentu yang marah," katanya menegaskan.
Berita Terkait
-
Nelayan Hilang Saat Mencari Ikan di Muara Cimandiri Sukabumi
-
Warga Simpenan Sukabumi Hilang Saat Cari Ikan di Muara Sungai Cimandiri
-
Nelayan Labuhanbatu Utara Diduga Tewas Diterkam Buaya, Bagian Tubuhnya Terpotong
-
Nelayan di Gunungsitoli Blokir Jalan dengan Perahu, Begini Ceritanya
-
Jenazah Nelayan Sumenep Nyangkut di Mangrove, Perut Robek, Jari-jari Lepas
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Ini Dia Rekomendasi 6 Speaker JBL Terbaik di Promo 12.12
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk