SuaraBatam.id - Wabah virus corona di Kota Batam terus melonjak signifikan. Hingga hari ini, pasien terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 145 orang.
Wali Kota Batam, Muhammad Rudi mengatakan saat ini pasien yang ditetapkan isolasi mandiri harus menjalani masa karantina di lokasi yang ditentukan oleh Pemerintah Kota Batam, salah satunya Asrama Haji.
“Pasien OTG sudah kami tempatkan di Asrama Haji, kami mau lakukan tindakan karantina terhadap mereka selama sebulan duli,” ujar Rudi, Kamis (27/5/2021).
Mambahas daya tampung Asrama Haji, Rudi mengklaim, bangunan itu menampung hingga 900 orang. Saat penuh, pasien OTG bisa ditempatkan di Balai Pelatihan Kesehatan (Bapelkes) di Kawasan Marina, Sekupang.
“Masih cukuplah, ada yang masuk ada yang keluar karena sembuh,” katanya, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).
Ia menambahkan, pasien OTG tidak ditanggung oleh pemerintah pusat. Namun, biaya makanan maupun akomodasi para pasien ditanggung oleh Pemerintah Kota Batam.
Sementara untuk biaya konsumsi, Rudi menyebutkan setiap pasien dianggarkan Rp 60-70 ribu per hari untuk biaya makan. Sedangkan biaya lainnya tidak termasuk, seperti untuk mencuci pakaian dibebankan kepada masing-masing pasien.
Selain biaya tersebut, biaya lainnya menyangkut akomodasi para pasien OTG. Pihaknya akan melakukan penjemputan dari rumah ke tempat karantina.
“Ada bus yang kami siapkan,” ucapnya.
Baca Juga: Pemudik di Kebon Melati Bakal Diisolasi Mandiri, Rumah Dipasang Stiker
Setelah satu bulan dilakukan kebijakan ini, pihaknya akan menganalisa, apakah tetap dilanjutkan atau tidak. Mengingat kemampuan anggaran yang kurang memadai.
“Nanti dibuat analisanya, BP Batam juga ikut membantu dengan pengadaan asrama haji, saya sudah minta BP Batam buat surat ke kementrian terkait,” kata dia.
Saat ini jumlah pasien OTG yang ditempatkan di Asrama Haji mencapai 105 orang, diantaranya laki-laki sebanyak 60 orang dan perempuan sebanyak 45 orang.
Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad menambahkan Pemkot Batam saat ini sudah meminta Pemerintah Provinsi untuk dapat membantu anggaran bagi pasien OTG.
“Kami sudah minta agar Pemerintah provinsi bantu untuk pasien OTG,” ujar Amsakar.
Berita Terkait
-
Tolak Karantina Pakai Dalil Hukum Alam, 2 Bule Halu Dideportasi ke Inggris
-
Penerbangan International Segera Dibuka, Dinpar Jogja Siapkan Hotel Karantina
-
Viral Detik-detik Terakhir Pasien Corona Meninggal saat Karantina
-
Gara-gara Anjing Pelabuhan Merak Dibikin Repot
-
RT dan RW Diimbau Karantina Pemudik yang Baru Pulang Berdasarkan Zonasi
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
Kapal di Karimun Diamankan, Ternyata Bawa Narkoba dan Kayu Tanpa Dokumen
-
Wakil Kepala BGN Ingatkan Pihak Terkait MBG Bekerja Sama dengan Baik
-
BGN Minta Mitra dan Yayasan Peduli Terhadap Siswa-siswi Penerima Manfaat
-
Pejabat Utama dan Kapolres di Polda Kepri Dimutasi, Berikut Namanya
-
Anggota Polisi di Kepri Jalani Sidang Etik usai Diduga Aniaya Pacar