SuaraBatam.id - Seorang pembawa berita Israel dipecat dari tempatnya bekerja usai turut mengekspresikan kekecewaan lantaran tidak adanya korban meninggal dunia akibat roket yang dilepaskan ke Israel.
Roket yang dimaksud yakni membahas yang sebelumnya diluncurkan dari Lebanon, namun tak membunuh banyak warga Israel.
"Sayang sekali tidak membunuh banyak orang di sana", ujar Kepala Koresponden Militer Channel 20 sekaligus komentator militer, Kobi Finkler.
Melansir dari media The New Arab, roket itu menerjang sebuah lapangan sepak bola di kota Shefa Amr dekat Haifa.
Baca Juga: Daftar Negara yang Mengakui Palestina, Ada Lebih dari 100 Negara
Usai menyadari kesalahannya, Finkler lantas mengklarifikasinya dan menyebut dirinya salah bicara.
"Setelah 10 hari pelaporan, saya melihat orang Arab bertepuk tangan atas peluncuran roket dari Lebanon dan kemudian saya salah bicara. Alih-alih (maksud saya) mengatakan rudal itu bisa mengakibatkan banyak korban," ujar reporter yang belakangan diketahui mendukung PM Netanyahu.
Meski jaringan setempat memaafkannya, namun ia tetap dipecat. Anggota Knesset, parlemen Israel, warga Palestina-Israel, Ahmad Tibi mengutuk keras pernyataan Finkler.
Ia lantas menanyakan, bagaimana nasib seorang jurnalis Palestina yang bekerja di media Israel lantas mengatakan hal serupa tentang orang Yahudi.
Sejumlah anggota perlemen lainnya juga mengecam Channel 20 atas laporan tersebut, salah satunya MK Mossi Raz, yang menuntut Finkler dipecat dari posisinya.
Baca Juga: Peserta Aksi Dukung Palestina di Semarang Terkena 'Tendangan' Saat Salat!
Walikota Shefa Amr pun meminta saluran tersebut untuk merilis pernyataan resmi berisi permohonan maaf atas komentar Finkler.
Dikabarkan sebelumnya, beberapa roket memang ditembakkan dari Lebanon Selatan pada Rabu lalu menuju Israel, menyusul insiden serupa selama seminggu terakhir.
Militer Israel mengklaim, sebagian besar roket menyasar daerah terbuka, seperti di laut, atau berhasil dicegat dengan Iron Dome.
Meski tidak ada kelompok yang mengklaim serangan tersebut, diduga kuat serangan itu sebagai respon balasan terhadap pemboman Israel di Jalur Gaza.
Hingga saat ini, Kementerian Kesehatan Palestina mencatat, setidaknya 232 warga Palestina termasuk 65 anak-anak selama 10 hari belakangan akibat serangan Israel.
Sementara, 6.000 lainnya terluka di seluruh wilayah Palestina. Sedangkan otoritas Israel melaporkan adanya 12 orang Israel yang juga tewas.
Berita Terkait
-
Houthi: AS Dukung Israel Serang Lebanon dan Hizbullah
-
Netanyahu: Israel Akan Lakukan Apapun untuk Cegah Nuklir Iran!
-
Israel Serang Lebanon Lagi? Tentara Lebanon Ungkap Pelanggaran Gencatan Senjata Berulang
-
Netanyahu Ancam Hizbullah dengan "Perang Intensif" Jika Gencatan Senjata Dilanggar
-
Hizbullah Paksa Israel Gencatan Senjata, Panglima Garda Revolusi Iran Sebut Kekalahan Memalukan
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
Terkini
-
Serangan Fajar Pilkada Batam: 2 Wanita Ditangkap, Anggota DPRD Diduga Terlibat
-
Kapan 12.12 Dimulai? Ini Promo Histeria Blibli 12.12 2024 yang Menarik Diketahui Termasuk Tanggal Pelaksanaan
-
Berapa Harga HP Infinix Smart 8 RAM 6?
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam