SuaraBatam.id - Restoran cepat saji KFC di China merugi hingga USD 31.000 (Rp 452,5 juta) akibat ulah mahasiswa membuat penipuan modus kupon.
Penipuan mahasiswa berusia 23 tahun itu bermula ketika adanya kesalahan sistem pada aplikasi restoran cepat saji tersebut.
Mahasiswa ini manfaatkan kupon sekali pakai, untuk dapatkan makanan gratis selama 6 bulan.
Mengutip dari Oddity Central (16/5/2021), mahasiswa dengan sebutan Xu ini melancarkan aksi penipuan, sekaligus pencurian dengan cara yang canggih.
Pada tahun 2018 lalu, Xu menemukan adanya kecacatan sistem pada aplikasi pemesanan online yang dirilis KFC China.
Sistem ini memudahkan dia untuk menggunakan kupon makanan yang sama, untuk memesan makanan sepuas-puasnya secara gratis selama 6 bulan tak terdeteksi siapapun.
Tak hanya untuk memesan makanan gratis, Xu bahkan menjual kupon ini ke beberapa temannya.
Mahasiswa asal Jiangsu ini, menggunakan satu jenis kupon yang sama untuk memesan ayam goreng hingga makanan lainnya di aplikasi resmi milik KFC China.
Setelah itu ia langsung mengajukan pengembalian uang untuk kupon tersebut. Menggunakan aplikasi pesan WeChat, meski ia sudah menerima makanan gratis tersebut.
Selain menjual ulang kupon, Xu juga memasarkannya ke empat teman kampusnya. Selama periode April hingga Oktober, Xu dan teman-temannya berhasil mendapatkan makanan gratis. Membuat KFC China mengalami kerugian hingga Rp 452,5 juta.
Melansir Batamnews.co.id--jaringan Suara.com, totalnya ada lima orang yang menggunakan kupon bodong tersebut, untuk mendapatkan makanan gratis sepuasnya dari KFC.
Untungnya semua aksi penipuan ini mulai diketahui pihak kepolisian. Meski mereka tidak menjelaskan secara detail, bagaimana pihak kepolisian bisa membongkar aksi Xu dan teman-temannya. Tapi kini Xu sudah mendekam di penjara.
Xu dijatuhkan hukuman 2,5 tahun karena penipuan, lengkap dengan denda 6000 yuan (Rp 13,3 juta). Sementara teman-teman Xu, dijatuhkan hukuman yang lebih ringan dari 15 bulan kurungan penjara, sampai denda 4000 yuan (Rp 8,8 juta).
Kasus penipuan ini cukup menyita perhatian banyak netizen di China. Banyak yang membela Xu, bahwa Xu sebenarnya tidak salah. Ia hanya memanfaatkan lemahnya sistem software yang dirilis KFC.
Sementara menurut pemerintah China, apa yang dilakukan Xu setara dengan kejahatan mengambil uang dari mesin ATM yang rusak. Di mana hal ini dianggap sebagai tindak kriminal di China.
Berita Terkait
-
KFC Adukan Bakrie ke BEI Gara-gara Nunggak Utang Rp 75 Miliar
-
Pesan Air Es di Restoran Cepat Saji, Wanita Ini Diberi Campuran Disinfektan
-
Beri Layanan Terbaik untuk Ibu Berkebutuhan Khusus, Pegawai KFC Bikin Salut
-
Dikira Mau Usir Wanita Tua, Aksi Pegawai Restoran Ini Justru Tuai Pujian
-
Demi Berhemat, Wanita Ini Bawa Nasi Sendiri ke Restoran Cepat Saji
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
- 5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
Pilihan
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
-
TikTok Hadirkan Fitur Shared Feed untuk Tingkatkan Interaksi Pengguna
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun, Cabai Turun setelah Berhari-hari Melonjak
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam