
SuaraBatam.id - Harga emas dunia tergelincir dua hari berturut-turut sejak kemarin akibat hasil obligasi pemerintah AS mengurangi daya tarik emas. Ditambah investor masih menunggu data inflasi dan data penjualan ritel AS guna melihat potensi ekonomi.
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Juni di divisi Comex New York Exchange, anjlok 12,10 dolar AS atau 0,69 persen menjadi ditutup pada 1.732,70 dolar AS per ounce.
Sementara pada pekan lalu, Jumat (9/4/2021), emas berjangka juga jatuh 13,4 dolar AS atau 0,76 persen menjadi 1.744,80 dolar AS.
Emas berjangka melonjak 16,6 dolar AS atau 0,95 persen menjadi 1.758,20 dolar AS pada Kamis (8/4/2021), setelah turun 1,40 dolar AS atau 0,08 persen menjadi 1.741,60 dolar AS pada Rabu (7/4/2021), dan terangkat 14,2 dolar AS atau 0,82 persen menjadi 1.743,00 dolar AS pada Selasa (6/4/2021).
Baca Juga: Turun Rp 2.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 922.000 per Gram
Peningkatan imbal hasil masih menjadi dasar negatif untuk pasar logam karena dianggap tidak menghasilkan dividen atau imbal hasil.
"Bullish kehilangan sedikit momentum dan itu mendorong investor jangka pendek menekan sisi jual, menempatkan harga di bawah tekanan," kata analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS masih sedikit lebih tinggi setelah lelang obligasi pemerintah tiga tahun yang baik, dan menjelang rilis data penting minggu ini, termasuk inflasi harga konsumen pada Selasa waktu setempat.
Nilai imbal hasil yang tinggi disebut terus mengancam daya tarik emas sebagai lindung nilai inflasi karena meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan suku bunga.
Ketua Federal Reserve Jerome Powell, dalam pernyataannya pada Minggu (11/4/2021) mengatakan, ekonomi AS berada pada "titik perubahan," dengan harapan lebih banyak pertumbuhan dalam beberapa bulan mendatang. Dia juga mengutip risiko lonjakan kasus COVID-19 jika ada pembukaan kembali yang tergesa-gesa.
Baca Juga: Harga Emas Dunia Kembali Ambles Setelah Menguat Selama Sepekan
Analis StoneX, Rhona O'Connell memaparkan, emas diprediksi terus meningkat jika nilai inflasi lebih tinggi dari target.
Logam mulia lainnya, perak untuk pengiriman Mei turun 45,8 sen atau 1,81 persen menjadi ditutup pada 24,867 dolar AS per ounce. Platinum untuk pengiriman Juli turun 34,5 dolar AS atau 2,85 persen menjadi ditutup pada 1.174,8 dolar AS per ounce. [Antara]
Berita Terkait
-
Harga Emas Dunia Melemah Lagi Dihantam Imbal Hasil Obligasi AS
-
Jelang Puasa Ramadhan, Harga Emas Antam Rp 926.000 per Gram
-
Naik Rp 9.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 931.000 per Gram
-
Dolar dan Imbal Hasil Obligasi AS Melemah, Harga Emas Kembali Naik
-
Turun Rp 2.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 922.000 per Gram
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 5 Rekomendasi Mobil Tangguh Mulai Rp16 Jutaan: Tampilan Gagah dan Mesin Badak
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Tipe SUV Juni 2025: Harga di Bawah 80 Juta, Segini Pajaknya
- 36 Kode Redeem FF Max Terbaru 5 Juni: Klaim Ribuan Diamond dan Skin Senjata Apik
- 6 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Tranexamic Acid: Atasi Flek Hitam & Jaga Skin Barrier!
Pilihan
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
-
10 Mobil Bekas Punya Kabin Luas: Harga di Bawah Rp100 Juta, Muat Banyak Keluarga
-
Daftar 5 Pinjol Resmi OJK Bunga Rendah, Solusi Dana Cepat Tanpa Takut Ditipu!
-
Hadapi Jepang, Patrick Kluivert Akui Timnas Indonesia Punya Rencana Bagus
Terkini
-
Bocah di Batam Dianiaya Ayah Tiri, Ditemukan Terlantar di Rumah Sakit
-
ASN Tewas Usai Kencan 'Panas' dengan Wanita Muda di Hotel Karimun
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!