
Bhima menjelaskan, faktor kuncinya yakni keamanan sistem, bunga yang kompetitif, dan efisiensi biaya operasional. Bank Digital juga tidak pelu mmebuka banyak cabang dan lebih condong menggunakan teknologi big data hingga kecerdasan buatan (AI).
Pemanfaatan big data dan AI bakal efektif untuk melakukan credit scoring atau analisa kredit, penagihan, hingga layanan customer service.
Melihat potensi bisnis bank berbasis teknologi di masa depan, Bhima menganjurkan sebaiknya OJK mendorong akuisisi dan merger bank bank kecil plus startup agar menjadi bank digital. Karena tujuan kehadiran bank digital untuk mendorong persaingan bank yang lebih sehat, sekaligus mengakselerasi inklusi dan literasi finansial. [Antara]
Baca Juga: Dihantui Aksi Jual Asing, IHSG Diprediksi Melemah Hari Ini
Berita Terkait
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
Terkini
-
Berkomitmen Wujudkan Keuangan Berkelanjutan, BRI Perkuat Kontribusi terhadap SDGs
-
BRI Komitmen Bangun Ekosistem Pemberdayaan UMKM Terintegrasi agar Makin Banyak yang Go Global
-
Akselerasi Prestasi, Mandiri Bintan Marathon Kukuhkan Standar Internasional
-
UMKM Susu Ponorogo Bangkit Usai PMK, Berkat Pembiayaan dan Pendampingan BRI
-
Rekam Jejak BRI di Kancah Internasional Lewat 15 Penghargaan FinanceAsia Awards 2025