Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 07 April 2021 | 18:42 WIB
Para guru berjubel untuk divaksinasi hingga protokol kesehatan terabaikan. (Foto: Margaretha/Batamnews)

SuaraBatam.id - Total 3.500 guru menerima vaksin Covid-19 di Golden Prawn, Bengkong pada Rabu (7/4/2021). Namun, karena jumlah yang membludak tersebut lantas membuat antrean saling berdesakan dan protokol kesehatan (prokes) terkait jaga jarak menjadi terabaikan.

Padahal,  Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Batam, Hendri Arulan mengaku pihaknya sudah memberikan jadwal yang disampaikan pada pihak sekolah.

Meski demikian, nampaknya para guru tersebut terlalu semangat menerima vaksin hingga panitia kesulitan mengatur pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

“Tadi sudah diarahkan, sepertinya (guru-guru) takut tak dapat jatah vaksin,” ujar Hendri, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).

Baca Juga: Guru SD Ngeluh Pakai Face Shield di Kelas: Pengap Banget, Mata jadi Buram

Ia menuturkan, sebelumnya sudah memberitahukan kepada para guru yang hadir, agar tetap mengantre secara teratur karena stok vaksin cukup untuk semua guru.

Bahkan diakui Hendri, Wakil Wali Kota, Amsakar Achmad dan Wakil Gubernur (Wagub) Kepulauan Riau, Marlin Agustina yang juga hadir menyampaikan hal serupa.

“Sudah kami sampaikan, pokoknya semuanya dapat,” kata dia.

Ia menuturkan, jadwal sudah dibuat berdasarkan kecamatan dan sekolah dan dibagi waktu dari pagi hingga sore hari. Namun pada kenyataannya para guru sudah berada di lokasi sebelum jadwal yang ditentukan. 

“Sudah kami bagi per kecamatan,” katanya.

Baca Juga: Pria Jepang di Batam Nekat Akhiri Hidup, Diduga Gegara Diputus Pacar

Penyebab adanya antrean panjang ini diduga karena para guru takut tidak kebagian vaksin. Sementara, webinar yang digelar Kementrian Pendidikan dan Kenudayaan (Kemendikbud) RI menyebut, syarat membuka sekolah tatap muka yaitu guru harus divaksin. 

“Jadi karena itu mereka berebutan,” ucapnya.

Hendri menyebutkan total guru yang divaksin berjumlah kurang lebih 16 ribu, sehingga pelaksanaan vaksinasi Covid-19 dalam sehari mencapai 3 ribu guru.

“Kalau sehari cuman seribu saja, bisa 16 hari, jadi dibuatlah 3 ribu dalam sehari,” sebutnya.

Load More