Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 02 April 2021 | 17:07 WIB
KMP Bontoharu direkam saat berlabuh di Pelabuhan Kasipute, Bombana, Sulawesi Tenggara / [Dokumen Telisik.id]

SuaraBatam.id - ASDP menyebut KMP Bontoharu hilang dalam keadaan layak beroperasi. KMP Bontoharu juga dalam keadaan baik.

Hingga berita ini diturunkan, Basarnar Sulsel juga masih mencari keberadaan kapal yang memiliki kapasitas penumpang 400 orang dan bisa mengangkut 22 mobil.

Informasi dari Basarnas Sulsel kapal ini berangkat dari Pelabuhan Bira Bulukumba Pukul 09.00 Wita.

Namun sampai sekarang belum tiba di Pelabuhan Pamatata Selayar.

Baca Juga: KMP Bontoharu Hilang ke Selayar, Keluarga Penumpang Panik

Mengutip dari Selayarnews.com, General Manager Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan atau PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Selayar Adrian, mengatakan infromasi terakhir kapal berlayar di jalur timur. Guna mencari situasi yang aman.

“Info terakhir Bontoharu lewat jalur Timur untuk cari kondisi yang aman. Rute yang dilalui ke arah Sultra. Setelah itu baru turun ke Pamatata. Saya juga suruh anggota di Bira dan Pamatata untuk monitor,” ujar Adrian, Jumat 2 April 2021.

Dia menambahkan, saat ini kapal masih dalam kendali kapten kapal.

"Kondisi KMP Bontoharu dalam keadaan baik. Rutenya ke sana untuk cari aman,” tambah Adrian.

Keluarga penumpang kapal KMP Bontoharu panik mendengar KMP Bontoharu hilang. KMP Bontoharu hilang menuju Kepulauan Selayar.

Baca Juga: KMP Bontoharu Hilang, Sempat Diperingatkan Ada Gelombang 4 Meter

KMP Bontoharu yang hilang kontak membuat keluarga penumpang mulai khawatir.

Karena nomor ponsel penumpang yang dihubungi juga tidak aktif.

Sebelum KMP Bontoharu hilang sudah diperingatkan ada tinggi gelombang 4 meter.

Kapal Motor Penumpang atau KMP Bontoharu hilang dari pantauan radar. KMP Bontoharu berangkat dari Pelabuhan Bira Bulukumba.

Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar sudah mengeluarkan peringatan dini soal ketinggian gelombang akibat cuaca buruk. Kapal diminta untuk tidak memaksakan berlayar.

Kepala Bidang Keselamatan Pelayaran Kantor Kesyahbandaran Utama Makassar Triono mengatakan ketinggian gelombang di perairan Makassar berkisar antara 2,5 hingga 4,0 meter. Kondisi ini dinilai cukup berbahaya bagi kapal untuk berlayar. Namun kapal tetap berangkat.

"Kami sampaikan kepada seluruh operator kapal, nakhoda, khususnya juragan kapal tradisional yang beroperasi di Pelabuhan Paotere dan Dermaga Kayu Bangkoa agar tidak memaksakan diri untuk berlayar dulu," ujar Triono.

Load More