Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Kamis, 01 April 2021 | 16:34 WIB
Ilustrasi metode Gajah Mada Electric Nose COVID-19 (GeNose C19). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBatam.id - Uji coba tes GeNose mulai diterapkan di Bandara Hang Nadim, Batam padaKamis (1/4/2021). Dengan adanya tes GeNose, diharap bisa membantu calon penumpang terkait biaya tes karena harganya yang lebih murah dibanding rapid test antigen.

Untuk tes GeNose, anda cukup membayar Rp30 ribu hingga Rp40 ribu. Meski demikian, ada beberapa hal yang harus dipahami oleh calon penumpang sebelum menjalani tes GeNose.

Salah satunya yakni tidak diizinkan untuk makan, minum dan merokok 30 menit sebelum pemeriksaan.

Kemudian, untuk prosedur tes, calon penumpang akan melakukan pendaftaran terlebih dahulu sebelum diarahkan ke petugas medis terkait metode tes GeNose C19 dan diberikan kantong GeNose C19.

Baca Juga: Mulai Hari Ini Berlaku Tes GeNose C19 di Bandara dan Pelabuhan

Pada saat pemeriksaan, calon penumpang tersebut akan diminta untuk mengambil nafas sebanyak 3 kali dengan urutan :

Pertama, dua kali mengambil nafas dari hidung dan dibuang menggunakan mulut dengan kondisi masker masih digunakan.

Kedua, untuk tarikan nafas yang ketiga (masih menggunakan masker), setelah mengambil nafas dari hidung, langsung embuskan nafas dengan membuka sedikit masker ke dalam kantong GeNose hingga penuh.

Setelah penuh, segera kunci kantong udara dan serahkan kantong kepada petugas untuk dianalisis menggunakan alat GeNose C19.

Kantong tersebut kemudian langsung ditusukkan ke alat GeNose C19 oleh petugas untuk melihat hasilnya. Dibutuhkan waktu sekitar 3 menit untuk melihat hasilnya.

Baca Juga: Tarif Layanan GeNose di Stasiun Tasikmalaya Rp 30.000

Namun, penggunaan GeNose ini juga belum sempurna untuk mendeteksi virus Covid 19 sama halnya dengan penggunaan rapid antigen.

Apabila terkonfirmasi positif, para calon penumpang tetap dianjurkan untuk melakukan swab PCR dan melakukan penjadwalan ulang penerbangan.

“Kalau hasilnya positif (GeNose 19), nanti akan ditingkatkan menggunakan antigen. Kalau misalnya antigennya negatif, bisa melanjutkan penerbangan. Tapi kalau antigennya positif, dia harus ditingkatkan lagi tes PCR. Kalau memang positif lagi, ya habis, dia harus dikarantina,” ujar GM BUBU Hang Nadim Batam, Beny Syahroni, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).

Load More