
SuaraBatam.id - Pelaku bom bunuh diri Gereja Katredal di Makassar memiliki jaringan dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Hal ini disampaikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau lokasi kejadian bersama Panglima TNI Hadi Tjahjanto
“Pelaku ini merupakan jaringan JAD (berkaitan) dengan 19 anggota JAD yang ditangkap kemarin,” kata Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.
Saat ini, Mabes Polri tengah mencari seorang terduga teroris bernama Saefullah alias Daniel alias Chaniago, seorang penjaga perpustakaan Ponpes Ibnu Mas’ud.
Disampaikan Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, pada akhir 2019 lalu, Saefullah diketahui memberi perintah kepada sejumlah terduga teroris jaringan JAD di Indonesia.
Baca Juga: Bicara Terorisme, Ade Armando Seret Nama Habib Rizieq hingga Amin Rais
Salah satunya terduga teroris Novendri yang sebelumnya diringkus di Padang. Saefullah bertanggung jawab atas arahannya kepada N untuk mengirimkan dana kepada Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
“N ini ada pengendalinya, mastermind-nya saat ini atas nama Saefullah alias Daniel alias Chaniago. Yang bersangkutan sudah diterbitkan DPO oleh Densus 88 sebagai mastermind,” ujar Dedi, di Mabes Polri.
Tidak hanya itu, Saefullah diduga kuat memberi instruksi sejumlah terduga teroris di Indonesia, antara lain tersangka Yoga dari JAD Kalimantan Timur yang ditangkap Juni 2019.
Yoga merupakan sosok yang menggantikan Andi Baso sebagai penghubung antara kelompok ISIS atau JAD di Indonesia dan Filipina.
Dedi menuturkan, Saefullah memiliki rencana untuk menyuplai dana kepada Yoga untuk membeli senjata di Filipina yang nantinya dikirim ke Indonesia.
Baca Juga: Kisah Kosmas Juru Parkir Hadang Wanita Bercadar Ledakan Bom Gereja Makassar
Saefullah pula orang yang mengatur perjalanan Muhammad Aulia beserta 11 orang Indonesia lain yang diberangkatkan ke Khorasan Afghanistan.
Namun, mereka lantas dideportasi dari Bangkok sebelum akhirnya diringkus Densus 88 di Bandara Kualanamu, Medan. Polisi menduga kuat Saefullah alias Chaniago berada di salah satu wilayah di Khorasan, Afghanistan.
Tidak hanya itu, Mabes Polri menyebut, Saefullah yang merupakan "otak" kelompok JAD di Indonesia memperoleh sokongan dana dari luar negeri guna melakukan aksi terorisme.
Berita Terkait
-
Juru Parkir Hadang Bomber Gereja Makassar: Tiba-tiba Meledak, Tolong Tuhan!
-
Ada Dana Hampir Setengah Milyar, Ini Peran Saefullah Otak Bom Makassar
-
Guntur Romli: Gus Dur Penah Bilang FPI Teroris Lokal
-
Lalu-lintas di Sekitar Gereja Katedral Makassar Kembali Normal
-
Bicara Terorisme, Ade Armando Seret Nama Habib Rizieq hingga Amin Rais
Terpopuler
- Cerita Pemain Keturunan Indonesia Tristan Gooijer Tiba di Bali: Saya Gak Ngapa-ngapain
- Review dan Harga Skincare GEUT Milik Dokter Tompi: Sunscreen, Moisturizer, dan Serum
- 5 Motor Matic Bekas Murah: Tampang ala Vespa, Harga Mulai Rp3 Jutaan
- Bareskrim Nyatakan Ijazah S1 UGM Jokowi Asli, Bernomor 1120 dengan NIM 1681/KT
- Harley-Davidson Siapkan Motor yang Lebih Murah dari Nmax
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik Mei 2025
-
Profil Nicholas Nyoto Prasetyo Dononagoro, Ketua Koperasi BLN Dugaan Investasi Bodong
-
5 Rekomendasi HP Murah dengan Chipset Snapdragon Terbaik Mei 2025
-
6 'Bansos' Disalurkan Pemerintah Mulai Juni 2025, Ini Daftar dan Sasarannya
-
Profil Arkhan Fikri: Anak Emas Shin Tae-yong, Pemain Muda Terbaik BRI Liga 1
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan