Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Selasa, 30 Maret 2021 | 09:54 WIB
Anggota polisi mengumpulkan sisa serpihan ledakan bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3/2021). ANTARA FOTO/Arnas Padda

SuaraBatam.id - Pelaku bom bunuh diri Gereja Katredal di Makassar memiliki jaringan dengan Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Hal ini disampaikan Jenderal Listyo Sigit Prabowo saat meninjau lokasi kejadian bersama Panglima TNI Hadi Tjahjanto

“Pelaku ini merupakan jaringan JAD (berkaitan) dengan 19 anggota JAD yang ditangkap kemarin,” kata Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo.

Saat ini, Mabes Polri tengah mencari seorang terduga teroris bernama Saefullah alias Daniel alias Chaniago, seorang penjaga perpustakaan Ponpes Ibnu Mas’ud.

Disampaikan Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo, pada akhir 2019 lalu, Saefullah diketahui memberi perintah kepada sejumlah terduga teroris jaringan JAD di Indonesia.

Baca Juga: Bicara Terorisme, Ade Armando Seret Nama Habib Rizieq hingga Amin Rais

Salah satunya terduga teroris Novendri yang sebelumnya diringkus di Padang. Saefullah bertanggung jawab atas arahannya kepada N untuk mengirimkan dana kepada Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

“N ini ada pengendalinya, mastermind-nya saat ini atas nama Saefullah alias Daniel alias Chaniago. Yang bersangkutan sudah diterbitkan DPO oleh Densus 88 sebagai mastermind,” ujar Dedi, di Mabes Polri.

Tidak hanya itu, Saefullah diduga kuat memberi instruksi sejumlah terduga teroris di Indonesia, antara lain tersangka Yoga dari JAD Kalimantan Timur yang ditangkap Juni 2019.

Yoga merupakan sosok yang menggantikan Andi Baso sebagai penghubung antara kelompok ISIS atau JAD di Indonesia dan Filipina. 

Dedi menuturkan, Saefullah memiliki rencana untuk menyuplai dana kepada Yoga untuk membeli senjata di Filipina yang nantinya dikirim ke Indonesia.

Baca Juga: Kisah Kosmas Juru Parkir Hadang Wanita Bercadar Ledakan Bom Gereja Makassar

Saefullah pula orang yang mengatur perjalanan Muhammad Aulia beserta 11 orang Indonesia lain yang diberangkatkan ke Khorasan Afghanistan.

Namun, mereka lantas dideportasi dari Bangkok sebelum akhirnya diringkus Densus 88 di Bandara Kualanamu, Medan. Polisi menduga kuat Saefullah alias Chaniago berada di salah satu wilayah di Khorasan, Afghanistan.

Tidak hanya itu, Mabes Polri menyebut, Saefullah yang merupakan "otak" kelompok JAD di Indonesia memperoleh sokongan dana dari luar negeri guna melakukan aksi terorisme.

Load More