SuaraBatam.id - Kepala Polis Diraja Malaysia, Inspektur Jenderal Polisi Tan Sri Abdul Hamid Bador mengatakan, tiga lelaki termasuk di antara enam yang ditangkap di Kuala Lumpur, Selangor, Perak dan Penang pada 6 Januari dan 7 Januari tahun lalu terlibat dengan kelompok teroris ISIS.
Dua warga Malaysia dan seorang Warga Negara Indonesia (WNI) telah merencanakan membunuh mantan perdana menteri Tun Dr Mahathir Mohamad dan beberapa menteri tahun lalu.
"Mereka adalah bagian dari sel ISIS yang dibentuk pada 2019 yang bertujuan untuk mempromosikan ideologi Salafi Jihadi, merekrut anggota baru dan melancarkan serangan di Malaysia," kata Abdul Hamid, dilansir laman Batamnews, Minggu (28/3/2021).
Ia menambahkan, penyelidikan mengungkapkan bahwa ketiga lelaki itu mengancam akan membunuh Mahathir dan beberapa anggota kabinetnya karena mereka dipandang sebagai pemerintah sekuler.
"Mereka juga berencana melancarkan serangan di kasino di Dataran Tinggi Genting dan pabrik bir di Lembah Klang," katanya.
Menurut Abdul Hamid, orang-orang tersebut baru gagal mempersiapkan serangannya, dan mengatakan bahwa rencana itu datang dari kelompok militan atau pendukung ISIS.
"Mereka sebenarnya tidak bisa merencanakan penyerangan, apalagi melakukan persiapan," ujarnya.
Dia menambahkan, tiga orang lainnya yang ditahan dibebaskan atas instruksi Wakil Jaksa Penuntut Umum.
Ini terjadi setelah asisten direktur Divisi Kontra-Terorisme Cabang Khusus (E8) Bukit Aman Asst Comm Azman Omar mengatakan pada Kamis (25/3/2021) bahwa seorang lelaki yang ditahan oleh polisi telah berencana untuk membunuh sejumlah mantan pemimpin.
Baca Juga: Kronologi Polisi Malaysia Tangkap Warga Indonesia Diduga Anggota ISIS
Para pemimpin ini termasuk Dr Mahathir dan Lim Guan Eng, serta mantan Jaksa Agung Tommy Thomas.
Tersangka ditangkap E8 pada Januari, bersama dengan lima lelaki lainnya yang mendukung ISIS.
Azman mengatakan, tersangka mengaku ingin melancarkan serangan tunggal terhadap mantan perdana menteri Dr Mahathir dan mantan menteri keuangan Lim, Thomas, dan bahkan mantan menteri urusan agama Datuk Seri Dr Mujahid Yusof Rawa.
“Saat diinterogasi, tersangka mengaku berencana menusuk mereka dengan pisau atau benda tajam,” ujarnya.
Azman juga mengatakan bahwa total 558 orang telah ditangkap sejak 2013 karena diduga terlibat dengan ISIS
"Sebanyak 256 orang sudah diadili, 51 sudah ditempatkan di bawah Pencegahan Tindak Pidana (Poca), 37 di bawah Pencegahan Terorisme Act (Pota) dan sisanya dibebaskan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Denny Siregar Tuding HTI dan ISIS Bebas Bergerak Saat Pemerintahan SBY
-
Paus Fransiskus Berdoa di Gereja Irak yang Dihancurkan ISIS
-
Perjalanan Paus Fransiskus ke Irak: Persaudaraan di Atas Perang Saudara
-
Beli Segelas Kopi, Perempuan Muslim Ini Malah Dituding Anggota Teroris
-
Gara-gara Pakai Jilbab, Wanita Ini Diberi Nama ISIS di Gelas Strabucks
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam