SuaraBatam.id - Warga Indonesia jadi korban rasis di Amerika Serikat. Mereka ditampar dan dipukul kepalanya.
Kejadian itu menimpa dua gadis Indonesia. Mereka korban penghinaan sekaligus penganiayaan oleh empat perempuan saat menunggu kereta di subway Philadelphia, Amerika Serikat.
Berdasarkan rekaman video yang diterima NBC Philadelphia, satu dari dua remaja WNI mengakui ia dan temannya diserang empat wanita tidak dikenal. Korban menuturkan insiden tersebut terjadi pada hari Minggu (21/3), ketika ia menunggu kereta di stasiun SEPTA, City Hall, Philadelphia.
Melalui rekaman video saat kejadian, terlihat satu remaja menggunakan jaket hitam berteriak dan mem-bully dua remaja Indonesia tersebut.
Baca Juga: Foto-foto Rancangan Kota untuk Manusia di Planet Mars, Rampung Tahun 2100
Kepada NBC Philadelphia, korban mengatakan tindakan empat remaja setempat itu karena motif rasialis.
Laporan resmi yang diterbitkan Philadelphia Indonesian Community, Selasa (23/3), mengungkapkan warga di sekitar tempat kejadian hanya menonton.
"Seorang remaja menampar pipi kanan teman saya, saya mulai dan remaja lain memukul bagian kiri kepala saya," jelas seorang remaja dalam sebuah video.
Beruntung, ada satu lelaki yang akhirnya datang menolong kedua WNI tersebut.
"Menurut korban, mereka sudah menjadi target rasialis karena grup tersebut hanya mengganggu kedua remaja ini. Kami sudah bertemu dan mendokumentasikan laporan dari kedua korban," demikian laporan komunitas WNI di Philadelphia.
Baca Juga: Menlu AS Blinken Ajak Sekutu NATO Lawan Perilaku Agresif Cina
Kedua korban juga dilaporkan tidak mengalami luka parah, namun menderita trauma dan merasa takut untuk menggunakan transportasi umum.
Komunitas Indonesia Philadelphia juga mengimbau kepada semua pihak agar tidak takut melaporkan kejadian atau mengalami hate crime, diskriminasi, atau pelecehan.
Kepolisian Philadelphia sudah berkordinasi dengan otoritas stasiun SEPTA untuk menumpas hate crime terjadi di stasiunnya.
Berita Terkait
-
Pejabat AS Tegaskan Belum Ada Keputusan Final soal Gencatan Senjata Israel dengan Hizbullah
-
Scott Bessent Ungkap Rencana Pemotongan Pajak Besar-besaran di Pemerintahan Donald Trump
-
1 dari 3 Remaja Yahudi Amerika Dukung Hamas, Ungkap Studi Israel
-
Rencana Kebijakan Kontroversial di Hari Pertama Menjabat, Trump Akan Pecat 15.000 Tentara Transgender?
-
Amerika Serikat dan Indonesia Optimis untuk Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dalam Pemerintahan Baru
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Berapa Harga HP Infinix Smart 8 RAM 6?
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam
-
Berapa Harga Airpods Pro Asli Gen 2? Inilah Keunggulannya
-
16 Atlet Muaythai Batam Bertarung di Vitka Gym, Ajang Pemanasan Menuju Porkot 2024