
SuaraBatam.id - Politisi sekaligus mantan kader Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean kembali mencuitkan suara hatinya melalui akun media sosial Twitter-nya.
Dalam cuitannya tersebut, ia lantas memberi sindiran kepada sejumlah pihak yang ia anggap kadrun, atau kadal gurun karena kerap menunggu nasi bungkus hasil demo.
"Orang malas jadi qadrun, nunggu nasbung demo," tulis Ferdinand pada Kamis (25/3/2021).
Dalam cuitannya itu, ia juga membagikan jepretan layar yang berasal dari salah satu netizen @/babegalak1.
Baca Juga: Prof Arbi Sanit Rencananya Dimakamkan di TPU Giritama Tonjong Parung Bogor
"Didalam sejarah kehidupan 1.Orang miskin jadi sukses Ada 2. Orang jelek jadi Sukses Ada 3. Orang cacat jadi Sukses Ada. Yang belum pernah ada ORANG MALAS JADI SUKSES. Selamat pagi. Sehat selalu," tulis akun tersebut.
Padahal, disampaikan oleh Asvi dalam laman Kominfo, istilah-istilah seperti kadrun, cebong, dan kampret sebenarnya bersifat memecah belah dan tidak sehat.
"Istilah-istilah tersebut yang memecah belah, mengelompokkan kawan dan lawan yang berkelanjutan," tuturnya.
Gegara cuitannya tersebut, Ferdinand lantas diserbu oleh komentar warganet yang menyebut bahwa dirinya hanyalah politisi penjilat.
"Gelandangan politik jadi penjilat nunggu kursi (emoji berkacamata hitam tiga buah)," tulis akun Sopian, melansir Makassar.terkini.id (jaringan Suara.com).
Baca Juga: Pakar Ilmu Politik UI Profesor Arbi Sanit Meninggal Dunia di RSCM Jakarta
"Sy jadi kadrun gak pnh dapat nasbung dan tidak pernah demo. Sy pun bangga dengan kadrun, gak apa2. Daripada jadi org yg suka pamer Semvak Merah. Kafi* lagi. Mabokta* juga. Teriak NKRI tapi suka memecah belah (emoji tertawa)," timpal akun Adnan Arra** sadis.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Tingkat Kepuasan Publik soal Kinerja Gibran, Cuma Segini
-
Tingkat Kepuasan Publik soal Kinerja Wapres, Segini Skor Gibran versi Survei Rumah Politik Indonesia
-
Usulan Pencopotan Gibran: Ironi Nasib Wapres Kontroversial
-
Wapres Masih Bau Kencur, Rocky Gerung: Gibran Tak Mampu Hadapi Kompleksitas Politik Global
-
Fenomena Pengalihan Isu: Senjata Rahasia Elite Politik untuk Lolos dari Kontrol Publik?
Terpopuler
- Selamat Tinggal Denny Landzaat, Bisa Cabut dari Patrick Kluivert
- Hercules Minta Maaf ke Jenderal Sutiyoso, Tapi Tidak ke Gatot Nurmantyo: Saya Tak Takut Sama Anda!
- CEK FAKTA: Link Rekrutmen Koperasi Desa Merah Putih, Gaji Capai Rp8 Juta
- Bela Sutiyoso Dihina Bau Tanah, Gatot Nurmantyo Skakmat Hercules: Kamu Itu Preman Berkedok Ormas!
- 5 Motor Bekas Murah Harga Rp2 Jutaan: Semurah Sepeda Listrik, Mesin Bandel
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 6 GB Terbaik Mei 2025
-
7 Rekomendasi Skincare Thailand Halal, Harga Murah Dijamin Kualitasnya
-
Darurat Judi Online, Generasi Muda Lebih Kenal Kakek Zeus Ketimbang Pahlawan Nasional
-
7 Produk Skincare Korea Halal Izin BPOM, Cocok buat Pelajar dan Mahasiswa
-
Respons Pelatih Oxford United usai Kasih Marselino Ferdinan Debut di Championship
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan