SuaraBatam.id - Netisen ramai-ramai kritik Moeldoko karena ambil alih Partai Demokrat lewat kongres luar biasa atau KLB di Serdang, Sumatera Utara, Jumat (5/3/2021). Bahkan dalam kritik itu, Moeldoko disuruh buat partai sendiri.
Sindiran pedas itu awalnya saat Moeldoko unggah foto memperlihatkan suasana sholat Jumat di ruang kerjanya. Moeldoko mengungkapkan jika saban Jumat, ruang kerjanya itu, yang dulunya adalah ruang kerja Presiden Ke-2 RI Soeharto, disulap menjadi tempat salat Jumat.
"Ruang kerja saya yang dulu merupakan ruang kerja Presiden ke dua RI, Bapak Soeharto, setiap Jumat disulap menjadi tempat Sholat Jumat," tulis @dr_moledoko.
Banyak warganet yang lantas justru berkomentar soal KLB Demokrat untuk foto sholat Jumat itu.
Terpecahnya warganet di dua kubu antara pendukung dan penolak hasil KLB Demokrat pun menimbulkan perselisihan.
Ada pula salah satu komentar teratas bernada satire yang menyoroti kata sulap dari keterangan foto Moeldoko.
"Tolong buat partai sendiri pak. Jangan merusak partai yang sudah solid. Bukankah merebut kekuasaan secara paksa itu perbuatan yang tidak baik pak," tulis @mhd***.
"Dan kita akan menyulap bpk Jendral Moeldoko jadi Ketum Demokrat.. ehh," komentar @tor***.
"Belum berangkat ke Sumut acara KLB bos?? KLB ilegal !!" tambah @zaf***.
Baca Juga: Polda Sumut Tak Ikut Campur soal KLB Demokrat: Kita Jaga Kondusifitas
Sementara itu, akun @tre*** berkomentar, "Tetap semangat pak Mul ..saya dari dulu yakin bapak orang jujur ...""
"Aamiin YRA pak. Plis jgn mau di BAWA DEMOKRAT DALAM PUTARAN KONFLIK NYA Ya pak....tetap menjadi NKRI bersama Jokowi itu lah baik pak," imbuh @muk***.
Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko dikukuhkan sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat periode 2021-2025 dari hasil Kongres Luar Biasa atau KLB Partai Demokrat yang digelar di The Hill Hotel and Resort Sibolangit, Deli Serdang, Sumatra Utara (Sumut).
Selain Moeldoko menggantikan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), sidang pleno KLB Partai Demokrat juga memutuskan secara aklamasi bahwa Marzuki Alie menjadi Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat.
Meskipun KLB Demokrat mendapat sejumlah penolakan dari sejumlah kader, terutama anggota Partai Demokrat di Sumut, tetapi kongres tetap digelar. Bahkan KLB tersebut sempat diwarnai bentrok.
Tag
Berita Terkait
-
Qodari Ungkap Perbedaan KSP Era Baru: Lebih Fokus pada Verifikasi Lapangan dan Pendekatan Holistik
-
Ganggu Investasi, Mantan Jenderal Bintang Empat Ini Minta Preman Dihabisi
-
Moeldoko Minta Habisi Preman di Proyek Pabrik Mobil Listrik Subang: Ganggu Orang Cari Kerja Saja!
-
Kata Moeldoko Usai LG Batalkan Investasi Proyek Baterai EV Rp130 Triliun: Malah Ada yang Senang
-
Polytron Disebut Akan Bangun Mobil Listrik Nasional, Sudah Gandeng Pabrikan China
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Wakil Kepala BGN Ingatkan Pihak Terkait MBG Bekerja Sama dengan Baik
-
BGN Minta Mitra dan Yayasan Peduli Terhadap Siswa-siswi Penerima Manfaat
-
Pejabat Utama dan Kapolres di Polda Kepri Dimutasi, Berikut Namanya
-
Anggota Polisi di Kepri Jalani Sidang Etik usai Diduga Aniaya Pacar
-
Menu MBG Dirancang Sesuai Angka Kecukupan Gizi Harian Siswa