Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 05 Maret 2021 | 11:14 WIB
Presiden Jokowi saat meresmikan gedung baru Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Serang, Banten. (tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden)

SuaraBatam.id - Presiden Jokowi benci produk asing, bahkan Jokowi serukan untuk benci produk asing. Menurut Jokowi, hal itu normal dan bisa dimaklumi.

Kali ini dalam sambutan Rakernas HIPMI di Istana Bogor, Jumat (5/3/2021), Jokowi menjelaskan maksud dari pernyataannya yang sempat membuat polemik ini.

Pernyataannya punya makna yang jelas yakni mengajak masyarakat mencintai produk Indonesia.

Hal ini tentunya dapat meningkatkan kinerja industri, membuka lapangan kerja, dan pada akhirnya memperbaiki ekonomi nasional.

Baca Juga: Tiap Hari Telepon Kepala BKPM, Ini yang Ditanya Jokowi ke Bahlil Lahadalia

"Dan boleh saja kita ngomong tidak suka pada produk asing. Masa nggak boleh kita nggak suka, kan boleh saja tidak suka pada produk asing. Gitu aja rame. Ya saya ngomong benci produk asing, gitu aja rame," ujar Jokowi di Istana Bogor.

Namun, imbuh Jokowi, membangun loyalitas konsumen Indonesia terhadap produk lokal tidaklah instan.

Produk-produk yang dicintai konsumen, tentu harus kompetitif dari sisi kualitas dan harga.

Menurutnya, dengan kualitas yang baik, harga yang kompetitif, dan kemasan yang menarik, maka loyalitas terhadap produk dalam negeri bisa dibentuk.

"Kalau harganya kompetitif, tentu saja. Kalau kualitasnya baik, tentu saja. Ini dari sisi produsen harus terus memperbaiki kualitasnya. Memperbaiki packagingnya. Perbaiki desainnya dan bisa ikuti tren. Dan kita juga senang kalau dulu kita masih banyak impor serat rayon, impor biji plastik, sekarang sudah diproduksi di dalam negeri," ujar presiden.

Baca Juga: Jokowi: Kabinet Indonesia Maju sekarang Kayak Kabinet HIPMI

Secara umum, Jokowi menambahkan, perbaikan ekonomi Indonesia dari sisi demand tidak boleh hanya menguntungkan produk asing alias impor.

Konsumsi yang sudah mulai tumbuh saat ini, ujarnya, harus meningkatkan permintaan terhadap produk lokal. Efek domino pun diharapkan terjadi, terutama perluasan kesempatan kerja.

Slogan 'benci produk asing' memang sempat dikampanyekan oleh Presiden Jokowi.

Sebelumnya pada Kamis (4/3), Jokowi sempat meminta Kementerian Perdagangan (Kemendag) menyiapkan kebijakan dan strategi untuk mengembangkan pasar produk nasional, khususnya UMKM.

Ia pun meminta agar jajarannya mendorong masyarakat untuk mencintai dan mendukung produk-produk dalam negeri serta menggaungkan untuk membenci produk-produk luar negeri.

"Ajakan-ajakan untuk cinta produk-produk kita sendiri harus terus digaungkan. Produk-produk dalam negeri digaungkan. Gaungkan juga benci produk-produk luar negeri. Bukan hanya cinta, tapi benci. Cinta barang kita, benci produk luar negeri," kata Jokowi.

Load More