Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 04 Maret 2021 | 15:03 WIB
Vaksinator menyiapkan vaksin COVID-19 yang akan disuntikkan pada awak media di Hall Basket, Senayan, Jakarta, Kamis (25/2/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBatam.id - Ada narasi isu vaksin COVID-19 bikin mandul. Narasi tersebut membuat publik geger dan ragu untuk menggunakannya.

Narasi tersebut diunggah oleh sebuah akun Twitter @99freemind menyebut perusahaan multinasional produsen GlaxoSmithKline yang melaporkan vaksin Covid-19 dapat menyebabkan kemandulan. Akun Facebook bernama Lintas Masa I juga mengunggah klaim yang serupa.

"Batinku bilang vaksin Novack dari Cina yg buat ngelawan Covid-19 memiliki efek samping yakni membuat orang “Mandul”, sebagian teman spiritualis mengatakan “Ya”.. Klo benar wis wis kasihan juga ya bagi yang memakainya. Maaf dan salam."

Berdasarkan penelusuran Turnbackhoax.id, Senin (31/8/2020), kalim yang menyebut vaksin Covid-19 dapat mengakibatkan kemandulan adalah klaim yang salah.

Baca Juga: Vaksinasi Tahap 2 Digelar Besok, Wakil Bupati Bantul Dapat Vaksin Perdana

Dari penelusuran klaim yang dimuat akun Twitter @99freemind, GlaxoSmithKline tidak tidak mengembangkan vaksin Covid-19.

Namun mereka menawarkan teknologi kepada para peneliti yang sedang dalam proses mengembangkan vaksin.

Asisten Profesor dan Ketua Penelitian Kanada dari Departemen Mikrobiologi Medis & Penyakit Menular di Universitas Manitoba, Jason Kindrachuk menegaskan, belum ada identifikasi masalah kesehatan terkait hormon yang dilaporkan dari uji klinis vaksin Covid-19 yang sedang berlangsung.

Indonesia membeli vaksin dari Sinovac Biotect, bukan dari Novack. Rencananya, Indonesia akan mengimpor sebanyak 50 juta dosis vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech Ltd pada November 2020 hingga Maret 2021.

Sebanyak 2.400 calon vaksin Covid-19 dari Sinovac telah tiba di Indonesia pada 19 Juli 2020. Bakal vaksin tersebut sedang dilakukan uji klinis di laboratorium milik Bio Farma dan Universitas Padjajaran, Bandung.

Baca Juga: Terima 28.100 Dosis, Pelayan Publik di Bantul Bakal Divaksin Jumat

Bakal vaksin Sinovac ini masuk dalam daftar calon vaksin yang berada dibawah pemantauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Load More