
SuaraBatam.id - Dua perusahaan besar Gojek dan Tokopedia merger. Rencana dua perusahaan teknologi Gojek dan Tokopedia gabung dinilai tidak akan mengubah struktur pasar atau berpotensi menghasilkan praktik monopoli.
Alasannya karena kedua perusahaan berada di pasar yang berbeda.
"Itu tidak akan berpengaruh pada peningkatan market share Gojek ataupun Tokopedia karena keduanya bergerak di bidang bisnis yang berbeda. Karena tidak ada pengaruhnya, maka aksi merger itupun tidak akan pengaruh ke konsentrasi pasar dari masing-masing entitas akibat dari merger tersebut," ujar Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Persaingan dan Kebijakan Usaha Fakultas Hukum Universitas Indonesia (LKPU FH UI) Ditha Wiradiputra melalui keterangan di Jakarta, Rabu (17/2/2021).
Rencana GOJEK dan Tokopedia merger yang menaungi lebih dari 12 juta mitra UMKM tersebut makin santer dan diperkirakan akan menciptakan valuasi bisnis mencapai 35 miliar dolar AS hingga 40 miliar dolar AS atau lebih dari Rp560 triliun (kurs Rp 14.000) bila melantai di bursa saham.
Baca Juga: Royal Enfield Meteor 350 Kini Bisa Dipesan di Tokopedia, Segini Harganya
Ditha menuturkan aksi merger baru akan menimbulkan masalah jika merger itu melibatkan entitas dari bidang bisnis yang sama, misalnya Gojek dengan Grab atau Tokopedia dengan Shopee. Jika hal itu terjadi, tidak menutup kemungkinan akan memicu konsentrasi pasar.
"Mereka pun akan memiliki "market power" yang besar sehingga bisa seenaknya memainkan harga. Dampaknya adalah bisa merugikan konsumen," kata Ditha.
LKPU sebelumnya mengkaji bahwa rencana Gojek dan Tokopedia merger tidak akan menghasilkan monopoli maupun mengakibatkan terjadi praktik monopoli karena berada di pasar relevan yang berbeda, yaitu Gojek di marketplace jasa sementara Tokopedia di market place barang.
Oleh karenanya, tidak ada risiko terjadi penguasaan atas produksi dan atau pemasaran barang dan atau jasa sebagai akibat dari aksi merger tersebut.
Merger juga tidak menghasilkan integrasi vertikal atau monopoli vertikal, karena model bisnis Gojek dan Tokopedia adalah ekosistem terbuka yang justru strateginya adalah membuka kesempatan seluas-luasnya untuk kerja sama dengan banyak pihak guna mencapai skalabilitas.
Baca Juga: Peta Persaingan E-Commerce di Indonesia di Tahun 2020
Hal tersebut salah satunya diwujudkan dengan menerima banyak opsi pembayaran dan pengiriman pada masing-masing platform.
Kekhawatiran akan integrasi vertikal yang mana terjadi penguasaan produksi jasa dan barang dinilai tidak akan terjadi karena sifat kedua platform dari awal berdiri adalah tidak eksklusif.
Merger yang dilakukan atas dasar efisiensi pada dasarnya membawa manfaat baru seperti nilai baru atau nilai tambah, baik untuk konsumen maupun pelaku usaha, sekaligus mewujudkan efisiensi di pasar secara keseluruhan. Hal itu justru harus disambut baik sebagai wujud pertumbuhan ekonomi digital di Indonesia.
"Biaya operasional bisa saja berkurang, dan akhirnya itu akan memangkas biaya produksi kedua perusahaan, sehingga dapat berdampak positif pada output yang bisa dihasilkan," ujar Ditha. (Antara)
Berita Terkait
-
Kemenparekraf, Tiktok Shop dan Tokped Resmi Luncurkan Creators Lab x Gen Matic
-
KPPU Ikut Sorot Isu Merger Grab dan GoTo, Ancam Sanksi Jika Ada Monopoli
-
Gojek Tak Bisa Penuhi Tuntutan Ojol Turunkan Potongan Komisi dan Biaya Aplikasi, Ini Alasannya
-
Banyak Tak Ikut Demo, Pengemudi Ojol: Bukannya Nggak Solider, Istri Anak Mau Makan Apa
-
Ada Demo Besar Ojol, Gojek Pastikan Aplikasi Beroperasi Normal
Tag
Terpopuler
- Pencipta Lagu Tagih Royalti ke Penyanyi, Armand Maulana: Padahal Dulunya Memohon Dinyanyikan
- Beda Timnas Indonesia dengan China di Mata Pemain Argentina: Mereka Tim yang Buruk
- Riko Simanjuntak Dikeroyok Pemain Persija, Bajunya Hampir Dibuka
- Simon Tahamata Kasih Peringatan Program Naturalisasi Pemain Timnas Indonesia Terancam Gagal
- Ketegaran Najwa Shihab Antar Kepergian Suami Tuai Sorotan: Netizen Sebut Belum Sadar seperti Mimpi
Pilihan
-
Cinta Tak Berbalas! Ciro Alves Ingin Bertahan, Tapi Persib Diam
-
Kronologis Anak Kepsek di Bekasi Pukul Siswa SMP Gegara Kritik Dana PIP
-
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
-
Profil Pembeli SPBU Shell di Seluruh Indonesia: Citadel dan Sefas
-
Bareskrim Nyatakan Ijazah SMA dan Kuliah Asli, Jokowi: Ya Memang Asli
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan