Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Jum'at, 29 Januari 2021 | 18:48 WIB
Ilustrasi orang kentut. (Shutterstock)

SuaraBatam.id - Metode tes swab deteksi Covid-19 melalui dubur atau tes swab anal kini jadi topik pembicaraan di berbagai lini. Sejumlah ilmuwan di Beijing You'an Hospital, China, saat ini menggunakan metode tersebut untuk mendeteksi COVID-19.

Melansir batamnews (jaringan Suara.com), metode ini sudah digunakan untuk mendeteksi Covid-19 pada seorang bocah laki-laki berusia 9 tahun usai dia memiliki perjalanan ke Inggris.

Ini bukan kali pertama metode tersebut digunakan. Sebelumnya, metode ini sudah pernah dilakukan meski akhirnya kebanyakan negara lebih banyak menggunakan metode swab hidung dan tenggorokan.

Dasar dari metode ini adalah peneliti menemukan fakta bahwa virus corona bisa bertahan lebih lama di saluran pencernaan dibanding di saluran napas. Metode ini dipercaya sedikit presentase adanya kesalahan atau false positive.

Baca Juga: Duh! Banyak Nakes Tensi Tinggi Buat Vaksinasi di Kota Tegal Molor

"Tentu saja, swab anal tidak senyaman swab di tenggorokan. Metode swab ini hanya digunakan untuk orang-orang yang tinggal di area karantina COVID-19 utama di Shanghai," kata Li Tongzeng dari Rumah Sakit You'an di Beijing, yang dikutip dari New York Post, Rabu (27/1/2021).

"Namun, ini akan mengurangi hasil tes false positive," lanjutnya.

Penularan Covid-19 Melalui Kentut

Salah seorang peneliti yang juga dokter dari Australia Andy Tagg mengatakan, virus corona kemungkinan bisa menular melalui kentut. Pendapatnya ini isa sampaikan usai menganalisis sampel feses yang diambil dari pasien COVID-19 pada awal 2020 lalu.

Berdasarkan hasil uji laboratorium terkait, menunjukkan bahwa virus corona terdeteksi di dalam tinja pasien. Namun masih perlu banyak bukti untuk memastikan apakah COVID-19 bisa menular lewat kentut atau tidak.

Baca Juga: Fantastis, China Ekspor 220 Miliar Masker ke Seluruh Dunia Selama 2020

"Ya, SARS-CoV-2 bisa dideteksi dalam feses dan telah terdeteksi pada pasien tanpa gejala hingga hari ke-17 setelah terinfeksi," kata Andy yang dikutip dari The Sun.

"Mungkin SARS-CoV-2 ini bisa disebarkan melalui kentut, tapi kita butuh lebih banyak bukti. Jadi, ingatlah untuk selalu pakai alat pelindung diri (APD) yang tepat dan aman," lanjutnya.

Namun, Direktur Klinis Patientaccess.com, dr Sarah Jarvis tidak membenarkan adanya hal ini. Ia berkata, sangat kecil kemungkinan seseorang bisa tertular COVID-19 lewat kentut.

"Kemungkinan seseorang tertular virus karena mereka dekat dengan seseorang yang kentut sangat kecil. Anda jauh lebih mungkin untuk tertular melalui kontak dekat dengan seseorang yang batuk atau bersin, atau dengan menyentuh droplet di tangan ketika kamu menyentuh benda," bantah Jarvis.

Sehingga, menurutnya swab anal bisa mendeteksi Covid-19 pada manusia. Namun, sangat kecil kemungkinan untuk bisa menular melalui kentut perlu lebih banyak bukti untuk memastikan hal itu.

Load More