Scroll untuk membaca artikel
Iwan Supriyatna
Selasa, 19 Januari 2021 | 07:11 WIB
Ilustrasi pasangan berciuman.

SuaraBatam.id - Ciuman merupakan salah satu cara manusia dalam mengekspresikan kasih sayang. Mencium bayi di pipi mereka yang menggemaskan, mencium teman di pipi, dan mencium pasangan di bibir untuk menunjukan perasaan dan keinginan untuk kedekatan.

Berciuman juga disebut sebagai salah satu mekanisme evolusi paling awal untuk ikatan sosial.

Meskipun ada banyak kenikmatan dari berciuman, ada juga beberapa manfaat kesehatan yang luar biasa, yang ternyata didukung oleh sains.

Penasaran? Ini dia manfaat ciuman yang harus kamu tahu, seperti dilansir dari laman Mentalfloss.

Baca Juga: Mengejutkan! Nikita Mirzani Sering Ciuman dengan Cewek

Ciuman dapat menjaga suasana hati tetap baik

Ciuman akan melepaskan neurotransmiter seperti oksitosin - hormon cinta - dan vasopresin - hormon yang mengikat perasaan ibu dengan bayinya, ataupun pada pasangan yang sedang jatuh cinta. Ciuman juga melepaskan opioid endogen, dopamin, dan neurohormon bermanfaat lainnya untuk menjaga suasana hati tetap seimbang. Tak heran jika ciuman membuatmu bahagia, kan?

Ciuman menghasilkan hormon baik yang memiliki kemampuan menyembuhkan

Menurut sebuah studi tahun 2005 yang diterbitkan di Neuroendocrinology Letters, cinta, kesenangan, dan nafsu memiliki potensi mengurangi stres dan meningkatkan kesehatan. Ciuman dapat mengurangi hormon stres, dan membuat tubuh dapat lebih fokus pada proses penyembuhan dan membantu berkontribusi pada kesehatan mental dan perilaku yang lebih positif.

Ciuman akan meningkatkan kewaspadaan

Baca Juga: Terekam Kamera Zoom, Sejoli Ciuman saat Ikuti Kelas Online

Meski membuat seseorang terlena, tapi ciuman sesungguhnya akan melatihmu tetap waspada, lho. Ini karena ciuman akan merangsang pelepasan adrenalin, yang membuat seseorang merasa bersemangat dan meningkatkan detak jantung sehingga membuat kamu lebih waspada. Oleh karena itu, orang yang sering berciuman akan selalu bersiap dalam segala situasi yang ada.

Ciuman dapat mengurangi stres

Dalam studi tahun 2009 yang dilaporkan di Western Journal of Communication, pertukaran kasih sayang secara fisik, termasuk ciuman, akan melindungi individu dari efek fisiologis stres. Para peneliti menemukan bahwa mengungkapkan kasih sayang, di mana ciuman adalah contoh utama, secara langsung berkaitan dengan penurunan hormon stres kortisol sepanjang hari.

Karena ciuman dapat mengurangi stres, maka itu akan membantu menurunkan kolesterol dalam tubuh

Dalam penelitian yang sama seperti sebelumnya, para peneliti berteori bahwa jika perilaku kasih sayang dapat mengurangi stres, maka masuk akal untuk memprediksi bahwa hal itu juga akan mempengaruhi perbaikan parameter fisiologis yang diperburuk oleh stres. Misalnya kolesterol.

Kolesterol memiliki sejumlah fungsi fisiologis esensial, termasuk menjaga fluiditas membran, memproduksi empedu, dan berkontribusi pada metabolisme vitamin yang larut dalam lemak. Kolesterol juga bertanggung jawab untuk produksi hormon steroid seperti kortisol, aldosteron, progesteron, estrogen, dan testosteron.

Ciuman mengurangi gejala alergi

Respon alergi bisa diperburuk oleh stres. Karena berciuman mengurangi stres dengan mengirimkan hormon perasaan-baik ke otak, serta mengurangi kortisol, sebuah penelitian di Jepang tahun 2003 pun mengeksplorasi hubungan antara aktivitas menurunkan stres dari berciuman dengan reaksi alergi.

Sembilan puluh peserta secara merata dibagi menjadi tiga kelompok: 30 dengan dermatitis atopik, 30 dengan rinitis alergi, dan 30 pada kelompok kontrol. Dalam studi tersebut, subjek yang disebut peneliti sebagai "tidak biasa berciuman," berciuman selama 30 menit dengan pasangannya di ruang pribadi sambil mendengarkan musik lembut.

Mereka menemukan bahwa di akhir sesi berciuman, para peserta mengalami penyembuhan yang signifikan dari bintik-bintik kulit (gatal-gatal) dan tingkat neurotropin plasma (tanda reaksi alergi) yang terkait dengan serbuk sari cedar Jepang dan tungau debu rumah. Pada 2015, studi ini bahkan memenangkan hadiah Nobel.

Ciuman dapat meningkatkan kekebalan tubuh

Saat mencium seseorang di bibir, kamu akan saling bertukar bakteri. Ini dapat membuatmu sakit, atau dapat membantu meningkatkan kekebalan tubuhmu dengan memaparkan tubuh pada kuman baru yang memperkuat kemampuan sistem kekebalan melawan bakteri ini.

Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan di jurnal Microbiome menemukan bahwa pasangan yang sering berciuman lebih cenderung berbagi mikrobiota yang sama di air liur dan di permukaan lidah. Seberapa sering? Setidaknya sembilan kali sehari! (Fajar Ramadhan)

Load More