Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Senin, 11 Januari 2021 | 20:29 WIB
Petugas gabungan memeriksa kantung jenazah berisi bagian tubuh korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute Jakarta - Pontianak yang hilang kontak di perairan Kepulauan Seribu, di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (11/1/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraBatam.id - Dua helikopter TNI Angkatan Udara kembali diturunkan dalam membantu pencarian korban dan puing pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada Senin (11/1/2021)

Alutsista yang digunakan dalam pencarian itu, yakni helikopter NAS 332 Super Puma dari Skadron Udara 6 dengan Tail Number H-3217 dan helikopter jenis EC-725 Caracal dari Skuadron Udara 8 dengan Tail Number HT-7205.

Dua helikopter tersebut sebelumnya diketahui berada di markas Lanud Atang Sendjaja.

Helikopter dengan pilot Kapten Pnb Randi dan Letda Pnb Anterio ini juga membawa tim SAR dari Paskhas apabila sewaktu-waktu diperlukan.

Baca Juga: Istri Capt Afwan Batal Lakukan Pengambilan Sampel DNA, Begini Alasannya

Dalam pencariannya, dua helikopter ini menggunakan metode pola pola ladder atau tangga sesuai dengan titik yang telah ditentukan.

Operasi pencarian yang dilakukan selama kurang lebih 2 jam di sektor 1 dan 2 area yang telah ditentukan Basarnas itu dipimpin langsung oleh Asops Kasau Marsda TNI Henri Alfiandi.

Meski saat ini belum menemukan sesuatu atau benda yang mencolok, Asops Kasau mengatakan akan terus berusaha maksimal agar segera memberikan kabar baik.

"Kami selalu berupaya untuk menjaga soliditas antara kekuatan udara dan laut sesuai dengan perintah Bapak Presiden, Panglima TNI, dan Kasau untuk tetap menjaga motivasi serta soliditas yang tinggi," kata Henri.

Sebagai bagian dari tim SAR, sambung dia, pihaknya tidak akan menyerah sampai kapan pun.

Baca Juga: Tim Penyelam Temukan Gaun Pengantin di Pencarian Sriwijaya Air SJ182

"Sampai perintah itu dihentikan untuk terus mencari," tutup Asops Kasau. [Antara]

Load More