SuaraBatam.id - Virus corona samakin cepat menular. Sebab mutasi virus pun semakin cepat.
Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Daeng M Faqih mengungkapkan bahwa penambahan kasus positif COVID-19 di Indonesia semakin tinggi setiap hari disebabkan oleh mutasi virus yang semakin cepat menular.
Daeng mengatakan bahwa mutasi virus Sars-Cov 2 penyebab COVID-19 ini memang tidak terlalu mematikan, namun membuat penularan semakin cepat.
"COVID ini dibandingkan dengan penyakit yang lain menimbulkan angka kematian itu tidak terlalu ganas, hanya 2-3 persen, demikian juga angka kesakitan itu tidak terlalu tinggi dibandingkan SARS, Flu Burung, MERS dan lain-lain, tetapi memang pada kecepatan penularan, covid ini luar biasa bisa 10-100 kali lipat dari penyakit yang lain," kata Daeng dalam jumpa pers dari BNPB, Jakarta, Senin (30/11/2020).
Baca Juga: Angka Kasus Corona RI Melesat Lagi, Epidemiolog: Ini Pecah Rekor Kegagalan
Dieng menyebut kondisi ini semakin diperparah dengan kian kendornya komitmen masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M Memakai masker, Menjaga jarak, dan Mencuci tangan.
"Mohon maaf kalau boleh dikatakan masyarakat belum disiplin menghambat penularan ini, karena menghambat penularan ini kan lewat strategi preventif pencegahan melalui 3M, 3M ini tugas kita bersama," tegasnya.
Selain itu, Daeng juga meminta masyarakat untuk kooperatif saat tenaga kesehatan menjalankan kewajibannya melakukan 3T yakni testing, tracing, dan treatment.
"Kalau tidak kooperatif masyarakat dalam rangka tracing dan testing kita khawatir penularan itu akan meluas, bayangkan kalau banyak orang yang seharusnya dilakukan tracing dan testing kemudian tidak mau dilakukan testing dan tracing itu pasti tidak akan terkendali penularannya terus meluas," jelasnya.
Diketahui, dalam satu pekan terakhir telah terjadi dua kali rekor penambahan kasus positif Covid harian yakni pada 27 November sebanyak 5.828, dan pada 29 November sebanyak 6.267 orang.
Baca Juga: Sebut Pemerintah Tak Bisa Atasi Covid, Pakar: Orang Bosan Dijejali Angka
Secara nasional, pandemi Covid-19 sudah menginfeksi 538.883 orang Indonesia, 71.420 orang masih dalam perawatan (kasus aktif), 450.518 orang sudah sembuh, dan 16.945 jiwa meninggal dunia.
Berita Terkait
-
IDI Kecam Keras Penganiayaan Dokter di Papua, Tuntut Jaminan Keamanan Nakes
-
MK Tolak Uji Formil UU Kesehatan, Ketua IDI Soroti Masalah Etik Kedokteran
-
Prabowo Subianto Ingin Tambah 300 Fakultas Kedokteran baru, Ketua IDI Malah Sebut Masalahnya Ini
-
Ketua IDI Buka Suara Soal Viral Ibu Ida Dayak Sembuhkan Stroke Lewat Urut: Dasar Ilmunya Beda!
-
Ketua IDI Adib Khumaidi, Mengurai 'Benang Kusut' Ketimpangan Distribusi Dokter Spesialis di Indonesia
Tag
Terpopuler
- Kiper Diaspora dari Jerman Sudah Tiba di Indonesia, Langsung Gabung Skuad Garuda
- Norman Kamaru Sekarang Kerja Apa? Eks Briptu yang Dulu Viral Joget 'Chaiyya Chaiyya'
- Direktur Olahraga Belanda: Saya Pikir Timnas Indonesia Akan...
- Perdana Tunjukan Foto Anak Kedua, Rizky Billar Diprotes: Gusti...
- LHKPN Disorot Eks Penyidik KPK, Netizen Tak Percaya Harta Raffi Ahmad Rp1 Triliun: Napas Dia Aja Setara Gaji UMR
Pilihan
-
Bertemu di Karanganyar, Ahmad Luthfi Tugaskan Relawan Inventarisir Masalah Daerah
-
Dicari Aparat dan Warga, Suami Ini Malah Ditemukan Dugem di Bali
-
HUT Damkar Nasional di Bontang: 3.000 Peserta Hadir, Presiden Prabowo Dijadwalkan Datang, Anggaran Capai Rp 4 Miliar
-
Dinamika Politik Kaltim: MK Masih Berproses, Pelantikan Gubernur Tertunda?
-
Bandara 'VVIP' IKN Terdampak Banjir, Warisan Jokowi Disebut Hanya Kerusakan untuk Bangsa
Terkini
-
Waspada Buaya Lepas! Wisata Pantai Batam Diimbau Tingkatkan Keamanan Saat Liburan
-
Inilah 5 Perbedaan Samsung Galaxy A55 5G dengan Samsung Galaxy A35 5G
-
Longsor di Batam, 13 Orang Dievakuasi, 4 Masih Dicari
-
Konsultan Keamanan Siber: Tak Ada Serangan Siber Ransomware pada Sistem Perbankan BRI
-
Membongkar Hoax Ransomware yang Dikaitkan dengan BRI