SuaraBatam.id - Aksi unjuk rasa dilakukan sejumlah warga dari Perumahan Cipta Asri III, Kelurahan Tembesi, Kecamatan Sagulung, Kamis (26/11/2020).
Mereka ramai-ramai mendatangi kantor pengembang PT Anugerah Girya Utama selaku pemasaran Perumahan Renggali Jaya di Jl Raden Fatah, Komplek Nagoya Gateways, Pelita.
Warga menuding pembangunan Perumahan Renggali Jaya di samping komplek Cipta Asri III berdampak buruk pada lingkungan sekitar karena menyebabkan banjir.
Warga mengatakan, sejak pembangunan berlangsung, perumahan mereka kerap dilanda banjir, bahkan sebelumnya sempat menelan korban.
Baca Juga: Bercanda dengan Teman, Bocah 11 Tahun Hanyut di Banjir Kanal Barat
Dalam aksi unjuk rasa itu, puluhan warga datang membawa bendera dan spanduk penolakan, sebagaimana dilaporkan Batamnews--jaringan Suara.com.
"Sebelumnya warga perumahan Cipta Asri tidak pernah merasakan banjir seperti saat ini. Kami mempertanyakan perizinan cut and fill dan juga (Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)," ucap Rio, warga yang ikut demo.
"Kita meminta pertanggungjawaban. Kami meminta pekerjaan tersebut dihentikan untuk sementara, hingga permintaan kami diterima," ujarnya.
Tidak hanya itu, warga juga meminta ganti rugi berupa materi akibat dampak banjir yang diakibatkanpembangunan perumahan tersebut.
"Kita meminta ganti rugi karena perabotan dirumah pada hancur," ucap Rio.
Baca Juga: Sejumlah Ruas Jalan di Kota Bandung Tergenang Banjir Usai Diguyur Hujan
Sementara itu, perwakilan manajemen PT Anugerah Griya Utama, Marlon Hasibuan menuturkan, saat ini pimpinan perusahaan sedang tidak berada di Batam.
"Pimpinan sedang berada di luar kota. Untuk keputusan kita tidak berani sembarangan harus ada pimpinan," ucapnya.
Terkait permasalahan proyek yang diminta warga untuk dilakukan penutupan sementara, pihaknya menyetujui pernyataan tersebut, dan dilakukan perjanjian tertulis dilampirkan materai.
"Kita setujui pemberhentian sementara, saya jamin tidak akan ada aktivitas di proyek sampai situasi kondusif dan warga diperbolehkan melakukan aksi ke pemerintah terkait perizinan kami," ujar Marlon.
Berita Terkait
-
Ricuh! Korban Banjir di Kebon Pala Saling Rebutan Sembako Gibran, Warga: Di Sini Sudah Biasa
-
Girang Dikasih Sembako, Begini Curhatan Emak-emak Korban Banjir di Kebon Pala Lihat Gibran Blusukan
-
Kali Ciliwung Meluap, Ratusan Rumah di Kebon Pala Terendam Banjir Setinggi 2,5 Meter
-
Mobil Pernah Kerendem, Boy Thohir Ingin Gubernur Jakarta Baru Bisa Hilangkan Banjir
-
Tragedi Berlipat di Gaza, Banjir Rendam Pengungsi di Tengah Serangan Israel
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Gaming Murah Rp 2 jutaan Memori Besar Performa Handal, Terbaik November 2024
-
Harga MinyaKita Mahal, Mendag "Lip Service" Bakal Turunkan
-
Mahasiswa Universitas Lampung Ajak Warga Gotong Royong Peduli Lingkungan
-
Jangan Lewatkan! Amalan Malam Jumat untuk Perlindungan dari Fitnah Dajjal
-
Setelah Pilkada, Harga Emas Antam Meroket Jadi Rp1.513.000/Gram
Terkini
-
Serangan Fajar Pilkada Batam: 2 Wanita Ditangkap, Anggota DPRD Diduga Terlibat
-
Kapan 12.12 Dimulai? Ini Promo Histeria Blibli 12.12 2024 yang Menarik Diketahui Termasuk Tanggal Pelaksanaan
-
Berapa Harga HP Infinix Smart 8 RAM 6?
-
Ibu di Batam Aniaya Anak Kandung Pakai Rantai Besi, Berawal dari Hal Sepele Ini
-
Progres Konstruksi Container Yard Batuampar, Green Port Pertama Segera Hadir di Batam