Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo | Stephanus Aranditio
Selasa, 24 November 2020 | 16:28 WIB
Megawati Soekarnoputri saat menangis dalam Rakernas PDIP di Makassar, Selasa (27/5/2008). [Capture tayangan televisi]

SuaraBatam.id - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dilarang keluar rumah di tengah pandemi Covid-19 oleh anaknya sendiri.  Sekitar sembilan bulan Presiden ke-5 RI itu dilarang keras, bahkan di-lockdown oleh keluarga sendiri.

Megawati menuturkan, keluarganya sangat memperhatikan pergerakannya selama pandemi. Hal ini karena usianya sudah 73 tahun alias kelompok rentan terinfeksi covid-19.Putri Presiden pertama RI Bung Karno itu mengakui, hanya dibolehkan berkegiatan secara virtual.

"Saya di-lockdown oleh keluarga saya, sama anak saya, karena saya sudah berumur, wah protokolnya, makannya, mama hanya boleh keluar webinar, tidak boleh ketemu orang," kata Megawati dalam Webinar Pembukaan Pameran Daring & Dialog Sejarah, Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, Selasa (24/11/2020).

Dia bahkan sempat merasa bosan dan mengeluh kepada Puan Maharani, putrinya yang kini menjadi Ketua DPR RI.

Baca Juga: Heboh Jokowi Dikatai Keturunan Hewan, PDIP: TikTok Tak Perlu Dikomentari

Namun, Puan hanya memperbolehkan Mega keluar rumah jika dipanggil Presiden Joko Widodo saja.

"Saya sampai guyon sama Mbak Puan, putri saya, ketua DPR, saya suka bilang begini, kalau mama masih bisa punya anak, mama ini sudah punya satu bayi, sembilan bulan loh saya di-lockdown tidak boleh keluar, yang boleh ditemui hanya presiden kalau manggil, yailah ku bilang, kamu ini siapa?" kata Mega.

Meski begitu, Puan tetap bersikeras tidak mengizinkan Megawati keluar rumah karena berisiko tinggi terinfeksi covid-19.

"Enggak, kita kan sayang sama mama, bayangkan sekarang banyak orang kena (covid), gimana dong? Waduh itu urusan menteri kesehatan saya bilang," kata Mega menirukan percakapan mereka.

Untuk diketahui, pandemi covid-19 sudah berlangsung selama sembilan bulan di Indonesia, total sudah ada 506.302 orang positif corona, 425.313 di antaranya sembuh, dan 16.111 jiwa meninggal dunia.

Baca Juga: Jokowi Dikatai Keturunan Binatang, Netizen: Jangan Ngamuk Kalau Ketangkap

Load More