
SuaraBatam.id - Netizen mengamuk membaca berita Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Doni Monardo meminta agar semua orang yang hadir dalam acara Habib Rizieq untuk segera melakukan tes swab corona. Tes swab ini gratis.
Hal itu dikatakan Doni Monardo dalam konferensi pers Senin (23/11/2020).
Hal itu kontan membuat murka publik yang tak habis pikir dengan keputusan pemerintah memberikan layanan tes swab gratis untuk mereka.
Habib Rizieq dan kerumunan FPI dinilai publik telah mendapat keistimewaan dari pemerintah, seperti yang dikritik oleh akun Twitter @April*******.
Baca Juga: Ulama Banten Tantang Penolak Kedatangan Habib Rizieq untuk Sumpah Muhabalah
Dia mengungkit bagaimana sikap pemerintah yang dahulu sempat membagikan 20.000 masker dan hand sanitizer untuk acara Habib Rizieq. Kini, publik dihadapkan pada kebijakan penggratisan tes swab gratis pula untuk kerumunan tersebut.
![Prajurit TNI menurunkan spanduk bergambar Habib Rizieq Shihab saat patroli keamanan di Petamburan, Jakarta, Jumat (20/11/2020). [ANTARA FOTO/Aprillio Akbar]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/11/20/16553-baliho-habib-rizieq-diturunkan-tni.jpg)
"Kemarin 20.000 masker + hand sanitizer. Sekarang tes swab gratis (harga di RS Rp900 ribu). Bagus habiskan bos uang negara, kita yang bayar pajak dipakai untuk urus para begundal. Hebat anda bapak-bapak satgas. Kalau perlu masakin mie kari ayam dan pulangnya dikasih uang saku," ujarnya.
Dipantau Suara.com dari media sosial Twitter, tak sedikit warganet yang memprotes kebijakan pengratisan tes swab untuk kerumunan Habib Rizieq. Publik naik pitam lantaran pemerintah dirasa terlalu tebang pilih dalam memberikan fasilitas kesehatan Covid-19.
Senada dengan April, pemilik akun @Lily******* pun mengaku kecewa dengan sikap pemerintah menggratiskan tes swab untuk Habib Rizieq dan FPI. Dia tidak habis pikir kenapa pemerintah justru memfasilitasi pihak-pihak yang secara sadar melanggar protokol kesehatan.
"Kita warga yang taat aturan mesti bayar buat rapid test, sementara oknum pelanggaran prokes malah dikasih gratis, dihimbau lagi. Keenakan mereka. Harusnya setelah dites, ada sanksi buat pelanggaran yang mereka lakukan dengan sadar," kata Lily.
Baca Juga: Seruan Bubarkan FPI, Muhammadiyah Serahkan Tanggung Jawab ke Pemerintah
"Udah pas nikahan anaknya dibagiin masker gratis. Ini lagi dites swab gratis. Yang nyari masalah siapa, yang bayarin siapa. Mendingan Habib Rizieq suruh bayarin swab seluruh pengikutnya. I am done with this country," balas @rokta******.
Sementara itu, seorang warganet di balik akun @tsuro****** pun memiliki keserahan yang sama.
Dia hanya bisa berkata sabar lantaran nyesek membaca berita perihal gratisnya tes swab untuk Habib Rizieq dan kerumunannya.
"Buat yang selama ini patuh prokes dan harus tes karena ada teman/kolega/kerabat yang terpapar tapi ditolak puskesmas kemudian tes mandiri demi ketenangan jiwa) yang sabar ya. Pasti nyesek baca berita seperti ini," ungkapnya sembari mengutip artikel salah satu media online.
"Yang taat aturan bayar swab, yang taat agama gratis swab," tandas @rezky****** menyindir.
Lebih lanjut, seorang warganet di balik akun @agung******* juga naik pitam dengan pemerintah sembari mencurahkan pengalaman tak sedapnya saat repot mengurus tes swab mandiri.
Terlebih, biaya tes swab mandiri terbilang tinggi sehingga terkadang susah dijangkau oleh kalangan menengah ke bawah.
"Benar saya mau swab repot bener. Ke lab kena 1,5 juta, ke RS Husada 900 ribu, hasil 3 hari, mau ke RSCM Kencana bikin janji dulu. Mau swab aja repot dan mahal. Padahal kalau ada di pinggir jalan gratis, langsung bisa mampir ya," ucap dia.
Sebelumnya, Doni Monardo dalam konferensi pers secara virtual dari Jakarta, mengatakan pihaknya telah mendeteksi beberapa orang yang positif terkonfirmasi COVID-19 dan berada dalam kerumunan massa di beberapa tempat pada pertengahan November 2020 itu.
Oleh sebab itu, dia meminta semua orang yang hadir di acara Habib Rizieq Shihab melakukan tes corona, yaitu tes swab. Bahkan orang-orang yang tak sengaja di acara tersebut pun harus tes corona
Doni mengatakan pemeriksaan usap antigen bagi masyarakat yang terlibat dalam kerumunan di sejumlah tempat itu gratis.
“Hal ini sangat penting agar bisa sesegera mungkin diketahui apakah mereka yang ikut kerumunan tersebut terpapar atau tidak,” ujarnya.
Berita Terkait
-
Stok Beras 3,5 Juta Ton, tapi Harga Tetap Mahal: Ilusi Ketahanan Pangan?
-
Idul Adha 2025 Berpotensi Berbeda? Ini Versi Muhammadiyah, NU dan Pemerintah
-
UU BUMN Cabut Status Penyelenggara Negara: Apa Dampaknya untuk Rakyat?
-
Dedy Mulyadi Selalu Viral: Bagaimana Nasib Media Lokal?
-
Ironi Guiding Block: Desain yang Salah Bisa Rugikan Disabilitas
Tag
Terpopuler
- Olok-olok Sepak Bola Indonesia, Erick Thohir 'Usir' Yuran Fernandes
- Ramadhan Sananta Umumkan Mau Pensiun dari Sepak Bola
- Selamat Datang 3 Pemain Keturunan Calon Naturalisasi Timnas Indonesia Jelang Lawan China dan Jepang
- Welcome Back Timnas Indonesia Elkan Baggott, Patrick Kluivert Lempar Kode
- Pupus Harapan Pascal Struijk untuk Bela Timnas Indonesia Lawan China
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik Mei 2025, Harga Cuma Rp 2 Jutaan
-
Mengenal Ritual Buddha Tantrayana pada Kremasi Murdaya Poo di Bukit Dagi Borobudur
-
Puspo Wardoyo Menangkan Gugatan Perdata di PN Solo, Objek Dinilai Hakim Tak Jelas
-
Tak Hadir di Sidang Mediasi Kasus Dugaan Ijazah Palsu, Jokowi Buka Suara
-
DPR Cecar Dirut Garuda Soal "Gelombang" Eks Karyawan Lion Air Bergaji Tinggi
Terkini
-
9 WNA Dideportasi Imigrasi Batam gegara Salahgunakan Izin Tinggal
-
5 Alasan Mengapa Mobil Rental adalah Pilihan Cerdas untuk Liburan Anda
-
Inilah 5 Kebiasaan yang Membuat Tagihan Listrik Bisa Bengkak!
-
Mantri Perempuan BRI Ini Refleksikan Semangat Kartini: Tanpa Lelah Berdayakan Pengusaha Mikro
-
Rayakan Hari Kartini, BRI Perkuat Komitmen pada Kesetaraan Gender, Berdayakan Kaum Perempuan