SuaraBatam.id - Warga hingga imam besar Masjid Agung Natuna merasa kaget, setelah asrama haji di Kabupaten Natuna yang berlokasi di kompleks Natuna Gerbang Utaraku (NGU) dijadikan lokasi karantina pasien positif Covid-19.
Sebabnya, lokasi asrama haji yang berdempetan dengan Masjid Agung Natuna menjadi penyebabnya. Selain itu, asrama haji juga berada di samping Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Natuna dan komplek sejumlah perkantoran Pemkab Natuna.
Imam Besar Masjid Agung Natuna sekaligus Ketua Komisi Fatwa MUI Kabupaten Natuna, H Tirtayasa turut mempertanyakan keputusan itu.
"Saya heran dengan kebijakan ini. Kenapa (pasien positif) diletak di asrama haji. Padahal di sekitar komplek NGU areal perkantoran, dekat dengan STAI, belum lagi Masjid Agung (berdempetan) yang digunakan sebagai pusat peribadatan umat muslim di Natuna," ujarnya sebagaimana dilansir Batamnews.co.id (jaringan Suara.com).
Sementara itu, Warga Ranai, Zul Fadli, mengaku khawatir dengan kebijakan ini.
"Harusnya pilihlah lokasi yang agak jauh dari pemukiman warga. Komplek NGU setiap hari ramai dikunjungi masyarakat, baik untuk aktivitas beribadah, berkantor, perkuliahan atau hanya sekedar jalan-jalan dan joging sore," ujarnya.
Tanggapan Gugus Tugas
Menanggapi hal itu, juru bicara Tim Gugus Tugas Natuna, Hikmat Aliansyah mengatakan, untuk saat ini, lokasi asrama haji yang dinilai paling layak dengan fasilitas yang lengkap.
"Masyarakat tidak perlu khawatir. Pasien positif kita isolasi secara ketat jadi tidak keluar. Lagi pula virusnya kan tidak beterbangan, penularan Covid-19 hanya bisa melalui droplet jarak dekat," ujar Hikmat.
Baca Juga: Microsoft Ingatkan Soal Serangan Hacker Retas Data Vaksin Covid-19
Sekretaris Tim Gugas Syawal Saleh mengatakan, asrama haji paling memenuhi kriteria yang ada sebagai lokasi isolasi.
"Lokasi yang paling memenuhi standar asrama haji. Karena dilengkapi fasilitas yang lengkap, seperti tempat tidur, kipas angin, televisi, lemari pakaian dan kamar mandi. Selain itu, juga tersedia ruangan khusus bagi tenaga medis dan ruang pelayanan makan bagi para juru masak," terangnya.
Kata dia, para pasien di sana akan dijaga ketat oleh tenaga medis dan sekuriti penjaga komplek Masjid Agung.
Berita Terkait
-
Microsoft Ingatkan Soal Serangan Hacker Retas Data Vaksin Covid-19
-
Waduh! Warga Satu RT Positif Corona Usai Antar Orang Sakit ke RS
-
Di Turki, Ribavirin Teruji Mampu Obati Virus Covid 19
-
Vaksin Moderna 94 Persen Efektif Cegah Infeksi dan Tekan Keparahan Covid-19
-
Penelitian Ini Sebut Covid-19 Muncul di Italia Lebih Dulu dari China
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
-
Toba Pulp Lestari Dituding Biang Kerok Bencana, Ini Fakta Perusahaan, Pemilik dan Reaksi Luhut
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam