Scroll untuk membaca artikel
Dwi Bowo Raharjo
Jum'at, 13 November 2020 | 10:43 WIB
Ilustrasi pengeroyokan. [ANTARA]

SuaraBatam.id - Ketua Panwascam Batam Kota, Salim, menjadi korban pengeroyokan yang dilakukan pendukung salah satu paslon di Pilkada Kepri, Kamis (12/11/2020) sore. Awalnya, Salim menegur massa yang tidak menghiraukan protokol kesehatan dalam kegiatan kampanye sore itu.

Tak terima dengan pelakukan pendukung salah satu paslon, Salim kemudian lapor polisi.

“Iya benar, laporannya sudah masuk,” ujar Direskrimum Polda Kepri, Kombes Pol Arie Dharmanto, seperti dikutip dari batamnews.co.id - jaringan Suara.com, Jumat (13/11/2020) pagi.

Arie menjelaskan kegiatan ini bermula pada saat korban yang bertugas sebagai Panwascam Batam Kota, mendatangi kegiatan kampanye dari Paslon nomor urut 1 Pilkada Kepri dan nomor urut 1 Pilkada Batam di Ruko Center Park, Batam Kota, Kota Batam.

Baca Juga: Miris, Baru 32 Persen Masyarakat yang Komitmen Patuhi Protokol Kesehatan

Kombes Arie mengatakan acara kampanye tersebut adalah Peresmian Posko Relawan Sinergi-Luar Biasa (Nias).

“Kehadiran dia (Salim) di sana sehubungan tugas pelapor untuk mengawasi agar tidak ada terjadinya pelanggaran kampanye dalam PKPU No.13 Tahun 2020,” kata Arie.

Karena korban melihat kegiatan kampanye tersebut akan diadakan acara tarian bersama, korban lalu menghubungi atasannya yakni Komisioner Bawaslu Kota Batam Divisi Pengawasan, Nopialdi untuk menanyakan apakah dibolehkan atau tidak kegiatan tarian tersebut dilaksanakan.

“Saksi Nopialdi bilang ke korban bahwa untuk tarian bersama-sama tidak boleh dilakukan saat kampanye,” ucap Arie menjelaskan.

Mendapat penjelasan itu, korban lalu mendatangi Ketua Panitia dan memberitahu agar acara tersebut bisa dihentikan.

Baca Juga: Jubir Satgas Covid-19: Vaksinasi akan Diprioritaskan untuk Kelompok Rentan

Namun mereka menolak, dengan alasan bahwa acara tersebut adalah acara Tarian Adat Nias dan mengatakan bahwa acara telah selesai, dan itu hanya acara hiburan saja.

"Korban mendatangi Tim Paslon No Urut 1 Pilkada Kepri, untuk menyampaikan perihal yang sama namun acara tersebut tetap dilakukan. Korban mencoba mengambil video saat acara berlangsung untuk dokumentasi, tapi dia didatangi oleh oknum tim kampanye karena ngambil video,” tutur Arie.

Dalam laporan yang diterima, korban juga dimarahi oleh Paslon terkait. Melihat kejadian tersebut, oknum warga yang berjumlah beberapa orang mendatangi korban dan mengelilingi sambil marah-marah dan juga ada yang menarik dan mendorong korban untuk menjauhi lokasi tersebut.

“Pada saat itulah ada yang memukul korban dibagian pipi kanan, perut dan lengan bagian kanan korban. Namun dia tidak mengetahui siapa yang melakukan hal tersebut,” katanya.

Beruntung pada saat itu ada beberapa anggota tim kampanye dan petugas kepolisian yang bertugas, langsung mengamankan kegiatan tersebut membantu korban agar tidak menjadi sasaran amukan Massa.

Atas kejadian tersebut pelapor ke Rumah Sakit Santa Elisabeth Batam Kota untuk berobat dan Visum. “Gusi bagian dalam mulut masih sakit dan nyeri pada tulang rusuk,” ucap Arie.

Load More