Scroll untuk membaca artikel
M Nurhadi
Rabu, 04 November 2020 | 15:39 WIB
Massa mendatangi Mako Polres Bintan, Rabu (4/11/2020) (Ary/Batamnews)

SuaraBatam.id - Puluhan warga Galang Batang, Desa Gunung Kijang, mendatangi Mako Polres Bintan, Selasa (3/11/2020) guna menuntut keadilan atas rekannya yang dianiaya oleh pekerja PT Bintan Alumina Indonesia (BAI).

Agar mencegah kericuhan, pihak kepolisian langsung melakukan penjagaan agar massa tidak tidak masuk ke dalam Mako Polres Bintan.

Merasa tidak terima perlakuan dari polisi, sempat terjadi adu argumen antara dua kubu. Padahal, massa meminta polisi untuk mengusut pemukulan yang dilakukan pekerja terhadap dua warga mereka.

Peristiwa ini, sebut massa, berawal dari warga dan pekerja dari PT BAI yang sempat cekcok, namun tidak lama setelahnya berakhir dengan perkelahian.

Baca Juga: Aniaya Pacarnya, Legenda Klub Manchester United Ini Ditangkap Polisi

Berdasarkan penuturan dari perwakilan massa, kekerasan serupa sering dilakukan oleh pelaku hingga membuat warga geram dan melaporkan ke kepolisian.

Mereka bermaksud meminta penjelasan tentang kasus ini ke Polres Bintan. Selain itu juga menuntut kepastian mengenai penanganan apakah pelakunya ditangkap atau tidak.

"Kami sudah sampaikan laporan mengenai pemukulan terhadap saudara kami. Jadi kami minta keadilan dengan menangkap pelakunya," teriak perwakilan massa di hadapan polisi.

"Kekerasan ini sudah berulang kali dan kami juga sudah laporkan untuk yang kesekian kalinya," teriaknya lagi.

Menanggapi tuntutan massa, Kasatreskrim Polres Bintan AKP Agus Hasanuddin mengatakan, laporan yang diberikan oleh perwakilan bersama korban sudah diterima malam kemarin di Polres Bintan.

Baca Juga: Anggota Satpol PP Nyaris Ditusuk Badik di Rumah Wakil Ketua DPRD Bulukumba

"Jadi mereka datang menanyakan perkembangan kasus itu. Padahal laporannya baru malam kemarin," katanya.

Menjelang malam, laporan yang diberikan oleh perwakilan dan korban langsung diterima dan ditindaklanjuti. Korban juga sudah divisum, namun hingga kini hasil visum belum dirilis.

"Kalau visumnya belum keluar, kita belum tau kepastiannya. Tapi tetap kita lanjuti dengan memanggil beberapa saksi untuk dimintai keterangannya," ucapnya, melansir Batamnews (jaringan suara.com).

Load More