Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 29 Oktober 2020 | 16:56 WIB
Ilustrasi kaligrafi nama Nabi Muhammad berbentuk hati. (Shutterstock)

SuaraBatam.id - La Familia, fans klub sepak bola Israel, Beitar Jerusalem menghina Nabi Muhammad lewat sebuah lagu. La Familia mempertanyakan asal usul ibunda Nabi Muhammad, Siti Aminah atau Aminah Az- Zuriyah binti Wahab.

Lagi itu diunggah di Youtube. Melansir Times of Israel, politikus Arab-Israel terkemuka Ayman Odeh, menyampaikan protes agar YouTube menghapus unggahan tersebut, Rabu (29/10/2020).

Berselang satu hari, YouTube dikabarkan langsung menghapus klip video tersebut dari platform milik mereka.

Lagu kontroversial itu dinyanyikan para penggemar garis keras Beitar Jerusalem

Baca Juga: Hina Nabi Muhammad, Lagu Pendukung Sepak Bola Israel Tuai Kontroversi

Lagu berbahasa Ibrani tersebut menghina sang nabi, mempertanyakan statusnya dan asal muasal ibunya.

"Setiap pelanggaran terhadap simbol agama sama sekali tidak dapat diterima," ucap Odeh.

"'La Familia' adalah kelompok rasis ... dan dalam negara yang benar-benar demokratis, kelompok teroris ini sudah lama dilarang," sambungnya.

Odeh mengatakan, dirinya telah menulis ke YouTube untuk menuntut penarikan lagu, yang telah online sejak Juli 2016 tetapi baru-baru ini menjadi "populer".

Beitar Jerusalem secara historis dianggap anti-Muslim dan anti-Arab. Namun dalam beberapa tahun terakhr, mereka mengubah citranya dan pada 2017 mendapat penghargaan melawan rasisme.

Baca Juga: Hina Nabi Muhammad, Lagu Pendukung Sepakbola Israel Dihapus YouTube

Seruan Odeh muncul di tengah lonjakan kemarahan yang lebih luas di antara komunitas Muslim di seluruh dunia sebagai reaksi atas pembelaan kartun nabi Muhammad oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Macron dengan tegas mendukung penerbitan kartun nabi Muhammad oleh majalah Charlie Hebdo dengan alasan menunjung tinggi kebebasan berpendapat.

Hal itu disampaikan Macron setelah insiden pembunuhan seorang guru di Paris terjadi pada 16 Oktober lalu.

Guru bernama Samuel Paty dipenggal oleh remaja pengungsi asal Chechnya, setelah menunjukkan kartun nabi Muhammad kepada murid-muridnya di kelas.

Paty dipenggal oleh lelaki 18 tahun bernama Abdullah Anzorov di luar sebuah sekolah yang terletak di luar sekolah menengah di Bouis-d'Aulne.

Abdullah Anzorov telah ditembak mati oleh otoritas Prancis tak lama setelah kasus pemenggalan Samuel Paty itu terjadi.

Load More