SuaraBatam.id - Sekitar 1,5 persen warga Kepulauan Riau yang menjalani tes was atau usap sejak pandemi Covid-19 diumumkan beberapa saat lalu.
Diperkirakan, hanya ada sekira 30 ribu orang, dari jumlah keseluruhan penduduk Kepri sekitar 2 juta jiwa yang sudah menjalani tes swab.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kepri, Mochammad Bisri mengungkapkan 30 ribu orang tersebut menjalani tes usap secara pasif.
"Sudah ada 30 ribu penduduk Kepri yang dilakukan swab secara pasif, bukan swab massal," kata Bisri di Tanjungpinang, Selasa (20/10/2020).
Ia menuturkan, bila data membenarkan 30 ribu penduduk Kepri yang telah di-swab. Diperkirakan, dengan biaya estimasi satu kali swab Rp 900 ribu, maka sudah menghabiskan anggaran sekitar Rp 27 miliar.
Sehingga, bila Pemerintah Kepri ingin melakukan swab massal terhadap 2 juta penduduk Kepri, maka membutuhkan anggaran sekitar Rp 1,8 triliun.
Namun, jika acuan biaya swab Rp 2,4 juta tentu lebih besar lagi kebutuhan tersebut. Berkaca dari itu, tentu kekuatan anggaran daerah yang ada sekarang ini sangat tidak memadai untuk melakukan swab massal.
"Apabila biaya swab ditekan sampai Rp 700 ribu, maka keperluan untuk swab massal di Provinsi Kepri masih berkisar pada angka Rp 1,4 triliun," jelasnya, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).
Bisri menambahkan, mengacu pada metode WHO, swab massal sebaiknya dilakukan terhadap 10 persen dari total pendudukan kawasan padat.
Baca Juga: Tunggu Vaksin Covid-19, Wagub DKI: Prioritas Untuk Nakes
Sehingga, pemerintah daerah bisa menggambarkan tingkat penularan Covid-19 ini berapa persen. Di Indonesia, hanya Jakarta yang aktif melakukan swab, karena didukung dengan kemampuan anggaran.
"Kalau kita bisa melakukan swab massal terhadap 200 ribu orang atau 10 persen dari jumlah penduduk, tentu kita bisa mengukur tingkat penyebaran Covid-19 di Kepri,” ujarnya lagi.
Sementara saat ini, semua daerah di Provinsi Kepri sudah terkontaminasi dengan Covid-19. Kabupaten Natuna yang awalnya belum mencatatkan kasus Covid, kini terdapat kasus positif Covid-19 pertama.
"Ikhitiar yang bisa kita lakukan secara kontinyu adalah wajib bermasker saat beraktivitas diluar rumah, wajib cuci tangan, dan wajib jaga jarak," pungkas Bisri.
Berita Terkait
-
Tunggu Vaksin Covid-19, Wagub DKI: Prioritas Untuk Nakes
-
Kisah Roni, Pengrajin Kompor Bertahan di saat Pandemi
-
Angka Infeksi Indonesia Tinggi, Jubir Covid-19 Sebut Berkat Tracing Masif
-
Klaim Kebal Covid-19, Donald Trump Dapat Julukan 'Superman' dari Pendukung
-
Brasil Uji Coba Vaksin BCG Untuk Pengobatan Pasien Covid-19, Hasilnya?
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam