Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 18 Oktober 2020 | 15:21 WIB
Singapura Dibuka, Batam Menuju Kehidupan Normal
Pelabuhan Internasional Batam Centre (Antara)

Setiap hari ada saja wisatawan mancanegara (wisman) yang datang. Entah itu warga negara Singa, atau pun dari negara lain yang masuk ke Indonesia dari sana. Apalagi saat akhir pekan. Pusat perbelanjaan, hotel, dan jalan-jalan penuh dengan turis.

Bahkan Manager Operasional PT Sinergy Tharada, pengelola Pelabuhan Internasional Batam Centre, Nika Astaga, pernah mencatat dalam satu hari masuk sekitar 18.000 orang dari Singapura.

"Kalau sekarang, jangan sebut. Kemarin saja hanya 64 orang," kata Nika.

Pelabuhan Internasional Batam Centre hanya satu dari sejumlah pelabuhan yang melayani pelayaran antarnegara, di antaranya Pelabuhan Internasional Sekupang yang juga tidak kalah ramai, Pelabuhan Harbour Bay, dan Pelabuhan Nongsa Pura.

Baca Juga: 18 Oktober: Positif Corona Indonesia Tambah 4.105 Jadi 361.867 Orang

Sebatas itu? Tidak. Karena sebagian nadi dari industri di Batam, berada di Singapura.

Banyak perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Batam berkantor pusat di Singapura, sehingga penutupan pelayaran sedikit banyak berpengaruh pada bisnis, meski industri masih tetap bisa berjalan.

Berkah

Pengelola Pelabuhan Internasional Batam Center, PT Syinergy Tharada merumahkan sedikitnya 100 orang karyawan. Hal itu dilakukan dampak dari Covid-19 yang masih terjadi sampai saat ini. (Suara.com/

Di tengah kelesuan itu pemerintah dan pengusaha setempat berulang kali meminta dibukanya pintu antarnegara. Berkah itu datang, Pemerintah Indonesia dan Singapura menyepakati pengaturan koridor perjalanan (travel corridor arrangement/TCA) antarnegara.

Kedua negara sepakat terdapat dua pintu di Indonesia yaitu Bandara Soekarno Hatta dan Pelabuhan Internasional Batam Centre.

Baca Juga: Catat! Ini Lokasi Resmi Pemasangan Baliho Kampanye Calon Wali Kota Batam

"Ini adalah berkah. Blessing in disguise," kata Pjs Wali Kota Batam, Syamsul Bahrum.

Padahal pengaturan koridor perjalanan itu sangat terbatas, hanya untuk perjalanan bisnis yang penting, perjalanan diplomatik, dan perjalanan kedinasan yang mendesak. Bukan untuk wisata, belanja, dan lainnya. Tapi kebijakan itu seperti sinar matahari yang masuk melalui lubang kecil dalam ruangan yang gelap. Secercah harapan.

Tidak heran apabila kemudian pemerintah daerah gegap gempita menyambut kebijakan itu.

Pjs Wali Kota dan Pjs Gubernur Kepri Bahtiar langsung meninjau kesiapan Pelabuhan Internasional Batam Centre menyambut tamu-tamu super penting.

"Kami dari provinsi menganggap ini peluang. Ekonomi wilayah ini ditopang arus manusia di kawasan," kata Bahtiar.

Menurut dia, ekonomi di wilayah Kepri sangat bergantung dari hubungan antarkawasan, baik dari Singapura, Malaysia, dan negara sekitarnya, karenanya pembukaan arus masuk dari Singapura ke Batam akan berdampak positif bagi ekonomi setempat.

Load More