Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Minggu, 18 Oktober 2020 | 15:10 WIB
Petugas merapikan gas elpiji 3kg, Jakarta. (Suara.com/Oke Atmaja)

SuaraBatam.id - PT Pertamina menambah pasokan elpiji bersubsidi 3 kg di Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau. Ini untuk memenuhi kebutuhan masyarakat menyusul informasi kelangkaan bahan bakar itu.

Pjs Unit Manager Communication Relation & CSR Pertamina Marketing Operation Region I Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) Nurhidayanto menyampaikan warga kesulitan mendapatkan elpiji bersubsidi karena pengecer membeli bahan bakar itu dari pangkalan.

"Menyikapi hal tersebut, kami melakukan beberapa langkah. Pertama, menambah fakultatif elpiji 3 kg sebanyak 1.120 tabung di sejumlah wilayah Kabupaten Bintan," katanya dalam keterangannya yang diterima di Batam, Kepri, Minggu (18/10/2020).

Dari tambahan 1.1230 tabung, sebanyak 820 tabung didistribusikan ke wilayah Tanjung Uban, Bintan Utara dan 300 tabung lainnya ke wilayah Bintan Timur.

Baca Juga: Dinilai Belum Efektif, Surat Edaran Stiker BBM Subsidi Dicabut

Petugas menata tabung gas LPG 3 kg sebelum pengisian ulang di agen LPG, Bandung, Jawa Barat, Kamis (7/6). (Antara)

Selain menambah pasokan elpiji bersubsidi, Pertamina juga memperketat pengawasan penyaluran elpiji 3 kg agar tepat sasaran.

Nurhidayanto mengatakan pihaknya menetapkan pangkalan hanya boleh menjual satu tabung per kepala keluarga (KK). Setiap pembeli juga diwajibkan membawa foto kopi KTP sebagai bukti.

Lalu, pihaknya menegaskan kembali ke pangkalan agar menjual elpiji 3 kg sesuai dengan HET.

"Penambahan ini dilaksanakan karena terjadinya lonjakan permintaan elpiji 3 kg. Hasil pengamatan kami, kenaikan permintaan dikarenakan di tengah kondisi pandemi sebagian warga beralih profesi menjadi pengecer elpiji," kata Nurhidayanto.

LPG 3 kg. (Suara.com/Eko)

Karenanya, Pertamina membatasi penambahan secara fakultatif, agar tidak disalahgunakan pengecer.

Baca Juga: Belum Kantongi Izin, Warga Blokir Akses Masuk Galian Tanah di Gunung Putri

Menurut dia, penambahan elpiji yang terlalu banyak dikhawatirkan akan membahayakan ketersediaan sisa kuota.

Ia mencatat hingga September 2020, pihaknya telah mendistribusikan elpiji 3 kg lebih dari 12,2 juta tabung di wilayah Kepri, hingga menyisakan kuota 3,4 juta tabung hingga akhir Desember 2020.

Jika penyaluran Oktober 2020 ditambah melebihi alokasi, lanjut Nurhidayanto, maka akan mengurangi alokasi pada bulan-bulan berikutnya.

Padahal, pada bulan-bulan mendatang terdapat momen seperti Maulid Nabi, Natal, dan Tahun Baru 2021, yang secara historis menunjukkan peningkatan kebutuhan elpiji.

Pekerja mengisi LPG ke tabung Elpiji ukuran tiga kilogram di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Senin (21/5).

"Itu sebabnya, kami berhati-hati melakukan penambahan penyaluran. Karena kuotanya tidak bertambah. Jika disalurkan terlalu banyak, apalagi kurang tepat sasaran, maka berisiko ketersediaan hingga akhir tahun," kata Nurhidayanto.

Dalam kesempatan itu, ia mengimbau masyarakat membeli elpiji 3 Kg di pangkalan resmi, sesuai dengan kebutuhan. Masyarakat tidak perlu menyimpan lebih banyak, demi menghindari pembelian berlebih.

Ia juga mengingatkan pihaknya akan menindak agen dan pangkalan yang melanggar ketentuan, seperti menjual ke pengecer.

"Selain itu, kami juga mendorong masyarakat mampu untuk mengonsumsi elpiji nonsubsidi. Pertamina menyediakan elpiji nonsubsidi seperti Bright Gas 5,5 kg dan 12 kg, agar elpiji subsidi 3 kg benar-benar digunakan oleh yang berhak," kata Nurhidayanto. (Antara)

Load More