Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 14 Oktober 2020 | 17:37 WIB
Penjabat sementara (Pjs) Gubernur Kepri, Bahtiar Baharuddin memastikan kesiapan pelabuhan internasional Batam Center menjelang dibukanya kembali pintu masuk ke Singapura. (Suara.com/Ahmad Romadi)

SuaraBatam.id - Indonesia dan Singapura telah meresmikan Travel Corridor Arrangement (TCA) atau Reciprocal Green Lane (RGL). Ketentuan itu akan mulai berlaku pada 26 Oktober 2020 mendatang.

Dua pelabuhan internasional di Batam, yakni Batam Center dan Nongsapura telah disiapkan untuk mendukung program tersebut. Dua pelabuhan ini akan menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan standar yang diterapkan oleh otoritas Singapura.

Penjabat sementara (Pjs) Gubernur Kepri, Bahtiar Baharuddin mengatakan pemerintah daerah sangat menyambut baik kebijakan TCA tersebut. Meskipun masih dibatasi hanya untuk para pebisnis saja.

"Tapi ini langkah yang baik, mudah-mudahan nanti ke depan secara bertahap bisa dibuka untuk semua," kata Bahtiar saat meninjau kesiapan Pelabuhan Internasional Batam Center, Rabu (14/10/2020).

Baca Juga: Terekam Kamera, Siswa Laki-laki Tampar dan Hina Ibunya Berulang Kali

Terkait kesiapan pelabuhan, menurut dia tidak ada kendala.

Terlebih lagi Pelabuhan Internasional Batam Center yang selama ini sudah menerapkan protokol kesehatan sesuai dengan standar internasional.

Saat ini hanya tinggal menyiapkan secara teknis sesuai dengan ketentuan yang ada.

Sehingga apa yang diberlakukan di Singapura juga akan diberlakukan di Kota Batam.

"Seperti tes PCR, nanti saat mau berangkat harus PCR terlebih dahulu di Batam. Kemudian saat sampai Singapura akan tes PCR lagi. Begitu juga sebaliknya," katanya.

Baca Juga: Akses Indonesia-Singapura Aktif, Kepri Mau Buka Wisata Lagoi Bintan

Bahtiar menegaskan pemerintah daerah akan menjalankan setiap kebijakan pemerintah pusat.
Itu sebabnya pihaknya telah memerintahkan Tim Sagas Gugus Tugas Provinsi Kepri dan Kota Batam untuk segera koordinasi menyiapkan apa saja yang masih perlu disiapkan.

"Jadi tanggal 26 Oktober 2020 semua harus sudah siap," katanya.

Dengan kembalinya dibuka masuknya para pelaku bisnis dari Singapura tentunya diharapkan bisa memberikan dampak yang positif bagi ekonomi Kota Batam.

Secara umum tentunya juga memberikan dampak ekonomi bagi Kepri.

Manager Operasional PT Sinergy Tarada, Nika Astaga selaku pengelola pelabuhan Internasional Batam Center mengatakan sejak awal protokol kesehatan sudah diterapkan di pelabuhan. Sehingga menurut dari segi persiapan tidak masalah.

Saat ini pihaknya masih menunggu secara teknis dari pemerintah.

Seperti tempat PCR nya, apakah akan dilakukan di pelabuhan atau tempat lainnya saat ini pihaknya masih menunggu keputusan dari pemerintah.

"Sebelum adanya Covid-19, kami pernah melayani penumpang mencapai 18.000 satu hari. Jadi saya kira untuk saat ini tidak ada masalah, karena jumlahnya juga tidak akan banyak mungkin hanya ratusan nanti," kata Nika.

Nika memastikan pihaknya akan mampu memberikan pelayanan sesuai standar yang diterapkan pemerintah sesuai dengan perjanjian. Termasuk setiap petugas nantinya juga akan diperketat dan harus dipastikan bebas Covid-19.

"Secara teknisnya besok akan mulai kota bahas dengan Satgas Covid-19 Kota Batam," katanya.

Kontributor : Ahmad Rohmadi

Load More