SuaraBatam.id - Berdasarkan data yang disampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Dharmasraya, Sumatera Barat (Sumbar), sejak januari hingga Juni 2020, setidaknya ada 21 anak yang mengalami gizi buruk di daerah tersebut.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Dharmasraya Busnawir mengatakan, dari 21 kasus tersebut tujuh diantaranya murni gizi buruk sedangkan sisanya memiliki penyakit penyerta.
Menurutnya, terdapat empat faktor yang menyebabkan terjadinya kasus kurang gizi dan gizi buruk, seperti aspek produksi pangan, aspek distribusi pangan, akses masyarakat terhadap pangan yang bergizi serta aspek konsumsi
"Penanganan Gizi buruk saat ini menjadi perhatian serius pihak Dinkes. Kalau murni gizi buruk Insya Allah bisa disembuhkan, berbeda kalau ada penyakit penyertanya," ujar Busnawir di Punjung, Kamis (23/7/2020).
Menurut data Dinkes Dharmasraya, sebaran penderita gizi buruk ada di Kecamatan IX Koto sebanyak tiga orang, Pulau Punjung tiga orang, Sitiung tiga orang, kata dia.
Selanjutnya, Kecamatan Tiumang dua orang, Koto Salak tiga orang, Koto Baru tiga orang orang, Koto Besar tiga orang, dan Asam Jujuhan satu orang.
Menurutnya, data ini lebih sedikit dibanding data kasus gizi buruk pada 2019, yakni sebanyak 22 orang. Namun, saat ini bahkan baru sampai pertengahan tahun 2020.
Terkait dugaan gizi buruk yang terjadi di Kecamatan Padang Laweh, pihaknya menduga kasus tersebut bukan murni gizi buruk. Melainkan penderita memiliki penyakit penyerta sehingga menghambat tumbuh kembang anak.
"Kami melihat secara visual bukan murni kasus gizi buruk, lebih kepada lemah fisik karena penyakit bawaan,"
ujarnya, melansir Antara.
Baca Juga: Kisah Bocah di Jambi Jadi Penunjuk Jalan Ibunya yang Buta, Bikin Haru
Busnawir menyebut, pihak Dinas Kesehatan baru mendapat informasi terkait kasus terkait dari media sosial dan belum mengetahui secara detail kondisi balita. Sehingga pihaknya belum bisa memastikan keadaan balita tersebut secara pasti.
"Informasinya anak ini berbicara kurang baik, kalau gizi buruk bicaranya normal. Namun, nanti akan kita pastikan ke lapangan dan melakukan pemantauan," ujarnya.
Sebelumnya, seorang balita bernama Ainil Lizli Marcela (5) warga Jorong Muaro Sopan, Nagari (Desa Adat) Muaro Sopan Sumatera Barat (Sumbar) sempat meramaikan media sosial lantaran diduga menderita gizi buruk.
Berita Terkait
-
Curhat Istri yang Dijual Suami Demi Bayar Hutang: Anakku Kurang Gizi
-
Hidupi 10 Anak, Ibu Rumah Tangga di Agam Nekat Jadi Pengedar Barang Haram
-
Miris, Akibat Jalan Rusak Ibu Hamil di Sikilang Meninggal Saat Menuju RS
-
Suami di Pangian Jual Istri Demi Bayar Hutang, Berkali-kali Hingga Hamil
-
Sulit Dihubungi Kakak, Da Jon Ditemukan Tewas Terduduk di Dapur
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam