SuaraBatam.id - Tim SAR gabungan Natuna-Anambas akhirnya berhasil menemukan keberadaan kapal pengangkut sapi, KM Sumber Cahaya yang sempat hilang kontak, Rabu (15/7/2020).
Sebelumnya kapal tersebut berlayar dari Midai, Natuna menuju Tarempa, Anambas untuk mengantarkan 10 sapi kurban pada Rabu (8/7/2020).
Namun selang sehari, kapal yang juga mengangkut 5 anak buah kapal (ABK) itu dikabarkan hilang kontak sebelum sampai ke tujuan.
Belakangan diketahui, peristiwa itu terjadi karena kapal mengalami kerusakan mesin sehingga terombang-ambing di lautan selama tujuh hari.
Supardi, Nahkoda KM Sumber Cahaya kepada menceritakan kisah pilu yang dialaminya selama enam hari hidup di tengah laut tanpa kepastian.
Ia menerangkan saat itu kapal mendadak mengalami kerusakan mesin di sekitar perairan Anambas.
Akibatnya mereka tidak bisa melanjutkan perjalanan dan harus menurunkan jangkar untuk bisa bertahan di tengah laut.
Namun kata Supardi, selama itulah ia dan ABK lain terombang-ambing di lautan hingga keluar dari rute awal.
Di tengah keadaan darurat tersebut, diakuinya awak kapal sempat membentangkan layar secara manual, tetapi tidak membuahkan hasil lantaran kapal tetap tidak bisa bergerak.
Baca Juga: Korban Meninggal Banjir Bandang di Luwu Utara Jadi 21 Orang
Mereka terpaksa hidup di tengah lautan dengan mengandalkan bekal yang ada, sebelum akhirnya ditemukan.
Supardi mengaku, selama enam hari di tengah laut, ia dan rekan-rekannya mengonsumsi makanan yang ada di kapal. Bahkan, mereka juga meminum air mentah.
"Untuk beras kita masak menjadi bubur tanpa lauk, karena kalau dijadikan bubur kita bisa agak hemat. Untuk air kita sudah minum air mentah pak, menghemat minyak tanah, karena takut habis dan tak bisa dipergunakan untuk memasak bubur lagi," ujar Supardi seperti dikutip dari Batamnews.co.id -- jaringan Suara.com, Kamis (16/7/2020).
Ia melanjutkan, saat itu awak kapal juga kesulitan untuk meminta bantuan kepada nelayan karena tidak memiliki radio radar.
Kondisi ini kian parah, kata Supardi, karena ada seorang ABK yang terkena stroke saat kejadian tersebut.
Selain itu, seekor hewan kurban juga mati. Walhasil, mereka hanya bisa pasrah, berharap ada orang yang memberikan pertolongan.
Berita Terkait
-
KKP Amankan Kapal Ikan Asing Ilegal di Perairan Natuna
-
Anak Usaha Hulu Migas Pertamina Eksplorasi Perairan Laut Natuna Utara
-
Insiden Bakamla vs Kapal Penjaga Pantai China di Natuna, Beijing Uji Nyali Prabowo?
-
Membangun Ketahanan Indonesia dari Ancaman Laut China Selatan
-
Prabowo Dorong Pembangunan Tanggul Laut di Pantura untuk Cegah Warga Terdampak Banjir Rob
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
- 5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
Pilihan
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
-
Klaim Listrik di Aceh Pulih 93 Persen, PLN Minta Maaf: Kami Sampaikan Informasi Tidak Akurat!
Terkini
-
Angkat Kearifan Lokal, Menu MBG di Kepri Pakai Makanan Tradisional
-
Operasi Zebra 2025 di Kepri Optimalkan ETLE, Berikut Deretan Lokasinya
-
Update Harga Emas Antam Hari Ini, Turun Menjadi Rp2,322 Juta per Gram
-
Pencuri yang Beraksi di 50 Lokasi Dibekuk
-
Adu Kuat Dua Nama Menuju Kursi Ketua DPC NasDem Batam