Sampah Plastik Kerap Kotori Perairan Natuna, Ternyata Kiriman dari Negara-negara Ini

Warga Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau kerap menemukan sampah dari negara lain di perairan wilayah itu, mulai dari botol plastik bekas minuman hingga botol plastik bekas kosme

Eliza Gusmeri
Rabu, 27 Desember 2023 | 11:50 WIB
Sampah Plastik Kerap Kotori Perairan Natuna, Ternyata Kiriman dari Negara-negara Ini
Sampah plastik kiriman dari negara tetangga [antara]

SuaraBatam.id - Warga Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau kerap menemukan sampah dari negara lain di perairan wilayah itu, mulai dari botol plastik bekas minuman hingga botol plastik bekas kosmetik.

Sampah-sampah itu diduga berasal dari China, Malaysia, Thailand, Kamboja, serta Vietnam. "Sampah botol Vietnam sama Thailand mendominasi," kata seorang pedagang Pantai Tanjung, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Parman di Natuna, dikutip dari Antara.

Namun ditemukan pula sampah plastik asal Indonesia serta sampah kayu-kayu. "Itu ada nipah yang hanyut ke sini, besar nipahnya," kata Parman.

Parman menyebut kondisi demikian kerap terjadi apabila memasuki bulan Desember.

Baca Juga:Waspada Gelombang Laut Mulai Tinggi di Wilayah Natuna, Ini Peringatan dari BMKG

"Kalau musim utara masuk, pasti ada sampah itu di pinggir pantai," ucapnya.

Menurutnya, jumlah sampah akan bertambah banyak jika memasuki awal tahun. "Bulan Januari sama Februari makin banyak," ujarnya.

Ia menduga sampah dari negara asing tersebut dibuang oleh kapal-kapal yang melintas di perairan internasional yang berada di sekitaran Pulau Natuna. "Karena kalau kemungkinan kiriman langsung dari negara mereka sangat kecil," ucapnya.

Menurutnya, sampah-sampah yang masuk ke beberapa pantai di Natuna terbawa oleh angin dan gelombang.

Sementara itu pemerhati lingkungan Jelajah Bahari Natuna (JBN) Natuna, Cherman, mengatakan hampir di setiap pantai di pulau-pulau yang ada di wilayah Natuna menjadi langganan tempat pendaratan sampah kiriman, terutama sampah plastik dari negara tetangga.

Baca Juga:9 Nelayan Natuna Masih Ditahan di Malaysia, Apa Langkah Pemprov Kepri?

Jenis sampah yang paling banyak ditemukan antara lain botol minuman, sampo, sabun, kemasan oli, detergen, hingga pembersih lantai. "Saya menduga sampah tersebut lebih banyak dari hasil buangan kapal-kapal yang melintas dan kapal ikan asing, karena sampah itu rata rata botol minuman, peralatan atau kebutuhan di kapal, serta limbah oli," ucap Cherman.

Menurut hasil penelusuran timnya, sampah produk dari China, Thailand, Vietnam, India, hingga Malaysia, beberapa tahun terakhir banyak ditemukan di pantai pulau-pulau kecil seperti Serasan, Subi, Pulau Laut, Pulau Semiun, dan Pulau Tiga, disamping sampah dari Indonesia.

"Dan yang paling banyak sampah-sampah ini di sepanjang pantai Sengiap dan Pantai Sisi di Serasan, tapi hampir semua pulau ada sampah kiriman itu," ujarnya.

Cherman berharap hal itu menjadi perhatian oleh semua pihak, terutama negara asal sampah.

"Mari sama-sama menjaga laut Asia ini tetap sehat tanpa sampah, karena Natuna yang berada di pusat Asia ini sebagai lumbung ikan. Oleh karena itu negara Asia wajib menjaganya dan Indonesia harus tegas terkait masalah limbah ini," harapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini