SuaraBatam.id - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pekanbaru, Edwarda Riansyah, mengatakan ada sekitar 300 permasalahan yang menyebabkan banjir di kota tersebut berdasarkan masterplan penanganan banjir.
Salah satu permasalahan tersebut adalah tidak berfungsinya drainase sehingga tak mampu menampung debit air saat hujan deras karena mengalami pendangkalan akibat sedimen yang menumpuk.
Sehingga, kota Pekanbaru terancam menghadapi ancaman banjir saat musim hujan bila masalah itu tak teratasi.
Ia menyebut pihaknya sedang melakukan pengerukan sediman yang menyebabkan drainase mengalami pendangkalan.
Baca Juga:Masyarakat Pekanbaru Kumpulkan Donasi Rp1.2 Miliar dalam Aksi Solidaritas untuk Palestina
"Alur air ke pembuangan sekunder nya juga banyak yang mati dan rusak," kata Edward Riansyah, dikutip dari Riauonline--jaringan suara.com, Minggu, 19 November 2023.
Edward menyebut pihaknya sudah menginventaris drainase yang mengalami pendangkalan. Tim pasukan kuning pun dikerahkan untuk mengeruk sediman untuk memperlancar jalannya air.
Selain itu, alat berat eskavator mini juga digunakan untuk mengeruk drainase yang cukuk besar.
Ia menjabarkan pengerukan diutamakan pada drainase di Jalan Jenderal Sudirman, Arifin Ahmad, dan Jalan Puyuh Mas. Kemudian, di Sukajadi dan Sungai Batak yang kerap terdampak banjir.
Dinas PUPR Kota Pekanbaru juga berkoordinasi dengan Pemerinta Provinsi (Pemprov) Riau untuk mengatasi masalah banjir.
Baca Juga:Harga Cabai Merah di Pekanbaru Belum Turun, Masyarakat Diajak Tanam Sendiri
Sementara, Dinas PUPR tengah melakukan normalisasi drainase dan anak sungai yang dilakukan setiap hari. Normalisasi dilakukan untuk mengantisipasi banjir di wilayah rawan banjir.