Goh mengatakan jumlah pilot di SIA Group masih sama dengan jumlah pra-Covid-19, hanya "jumlah yang sangat kecil" yang tersisa.
Hampir semua pilot, awak kabin, dan pesawat SIA yang ada sekarang sudah kembali terbang secara teratur.
Tetapi maskapai mengatakan tidak dapat mengungkapkan jumlah pastinya, dengan alasan sensitivitas komersial.
Goh mengatakan belum ada awak pesawat atau pesawat yang dimanfaatkan secara maksimal, mengingat perjalanan udara masih dalam masa pemulihan dari pandemi.
Baca Juga:Ketahui Beda Cacar Air dan Flu Singapura, Bisa Dilihat dari Kondisi Ruam
“Tapi kita mengerahkannya agar semuanya siap operasional, dan kapan pun kita ingin menambah frekuensi atau titik baru, kita dapat dengan mudah meningkatkannya karena sumber dayanya sudah ada dan terlatih,” katanya.
Goh juga mengatakan bahwa SIA tidak membutuhkan level krunya untuk sepenuhnya dikembalikan seperti sebelum pandemi.
Ini karena kapasitas penumpangnya diperkirakan mencapai 61% dari level pra-Covid-19 pada kuartal ini dan 67% selama tiga bulan berikutnya.
“Ada beberapa pasar yang mungkin tutup untuk sementara waktu,” kata Goh.
"China adalah salah satu yang mungkin, kami tidak tahu kapan akan dibuka, jadi kami tidak perlu kembali 100% dulu," imbuhnya.
Meskipun saat ini ada cukup awak pesawat untuk menangani penerbangan yang akan datang, dia mengakui bahwa pusat layanan pelanggan SIA telah berjuang dengan lonjakan permintaan.