Tips Persiapan Perjalanan dan Naik Pesawat Bagi Ibu Hamil

Selama kondisi si ibu sehat, traveling justru disarankan untuk membantu menjaga kesehatan psikis dan hati yang gembira. Sebelum memutuskan untuk traveling.

Eliza Gusmeri
Jum'at, 31 Desember 2021 | 18:14 WIB
Tips Persiapan Perjalanan dan Naik Pesawat Bagi Ibu Hamil
Ilustrasi Ibu Hamil. (Pixabay/Cparks)

SuaraBatam.id - Berpergian atau liburan dalam kondisi hamil memang menjadi pertimbangan bagi seorang perempuan.

Menurut Dokter Spesialis Kandungan & Kelahiran (Obstetrics & Gynaecology) dari Jakarta IVF, dr. Lucy Lisa, Sp.OG, KFER, M.Kes, tak masalah jika perempuan berpergian saat hamil, asalkan sudah sesuai dengan saran dokter.

Selama kondisi si ibu sehat, traveling justru disarankan untuk membantu menjaga kesehatan psikis dan hati yang gembira. Sebelum memutuskan untuk traveling, ketahuilah terlebih dulu waktu yang tepat.

Menurut dr. Lucy, waktu yang tepat untuk melakukan traveling adalah saat trimester kedua.

Baca Juga:Yuk Kenali, 5 Manfaat Jagung Untuk Ibu Hamil

Sebab, umumnya tubuh sudah tidak mengalami morning sickness, serta gak akan merasa mudah lelah dengan beban kandungan yang besar.

Jika baru trimester pertama dianjurkan untuk gak bepergian, karena rentan mengalami hal yang kurang nyaman. Terutama bagi bumil yang sering mengalami mual atau muntah.

Kata dia, jika memutuskan naik pesawat, sebagian besar maskapai penerbangan akan mengizinkan perjalanan hingga 37 pekan kehamilan. Namun, bumil mungkin harus memeriksa kebijakan yang diterapkan sebelum membeli tiket pesawat.

Berikut yang perlu diperhatikan ibu hamil ketika memutuskan melakukan perjalanan menurut dr. Lucy.

1. Yang pertama adalah kita mesti tahu timing-nya. Kapan sih timing yang tepat untuk bisa melakukan traveling yang enak yang nyaman.

Baca Juga:Anak Pertama Baru Berusia 5 Bulan, Istri Opick Hamil Lagi

2. timing yang tepat sebenarnya di usia kehamilan 14 sampai 28 minggu atau trimester kedua kehamilan.

Alasannya, kalau trimester pertama kehamilan atau di bawah 14 minggu, ibu hamil itu masih beradaptasi terhadap kehamilannya, mereka sering mengalami mual, muntah, kelelahan, dan memang resiko untuk terjadinya keguguran sangat besar.

Sementara, jika usia kehamilan 28 minggu atau memasuki trimester 3, ibu hamil itu membawa beban kehamilan yang sudah cukup besar sehingga segala aktivitas memang lebih terbatas, sehingga mudah lelah dan beresiko terhadap terjadinya kelahiran prematur dan juga jangan sampai terlalu besar.

3. jika bumil memilih traveling naik pesawat terbang, kata dr. Lucy, sebaiknya juga memperhatikan beberapa hal. Seperti, cari destinasi wisata yang ditempuh tidak lebih dari 4 jam perjalanan.

4. Ada baiknya, bumil juga tahu situasi di sekitar lokasi tujuan, seperti adanya fasilitas medis yang memadai, hindari datang ke daerah yang perlu vaksinasi dan berisiko terkena penyakit.

5. Sebaiknya pesan tempat duduk yang dekat lorong, tujuannya agar lebih mudah untuk bangun dari tempat duduk, dan bumil pun meregangkan kaki selama dalam penerbangan.

Yang tak kalah penting, dr. Lucy pun menganjurkan bumi untuk memakai stocking kompresi, untuk menghindari kaki yang bengkak dan kram pada kaki.

Penting juga, bumil harus mencukupi kebutuhan cairan tubuh selama perjalanan untuk mencegah dehidrasi.

Kemudian, selama penerbangan, bisa juga menggerakkan anggota badan setiap 30 menit untuk mencegah pembekuan darah, terlebih jika penerbangan berlangsung lama.

Selain itu, disarankan juga para bumil membawa catatan kehamilan. Hal ini penting untuk berjaga-jaga jika harus melahirkan di lokasi tujuan traveling.

Dengan begitu, rumah sakit atau bidan yang menanganimu bisa mengakses riwayat kehamilan. Cara ini membuat kamu lebih siap dan menghindari panik selama kehamilan.

Terkait asupan gizi, dr. Lucy pun menyarankan bumil untuk mengkonsumsi makanan dengan jumlah kalori yang sesuai seperti biasanya, yang jangan terlalu kenyang, kemudian jangan juga biarkan perut kosong lebih dari 4 jam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini