Pelecehan Seksual di Kampus Batam, ke Mana Harus Melapor?

Kasus pelecehan dan kekerasan itu telah memberikan kekhawatiran, masih amankah kampus untuk mahasiswa? terlebih bagi perempuan?

Eliza Gusmeri
Senin, 13 Desember 2021 | 09:34 WIB
Pelecehan Seksual di Kampus Batam, ke Mana Harus Melapor?
Ilustrasi pelecehan seksual di kampus. [Suara.com/Rochmat]

Tindak lanjut kasus ini, setelah ditemukan cukup bukti, manajemen kampus menyatakan pelaku bersalah pada kasus kekerasaan seksual pada seorang mahasiswi. Akhirnya, pada Mei 2021 manajemen kampus menjatuhkan sanksi kepada pelaku yakni skorsing 1 semester. Kasus dinyatakan selesai.


Cara melaporkan kasus kekerasan seksual di Perguruan Tinggi

Menurut Mendikbud Ristek, Nadiem Makarim dalam Youtube Kemendikbud Ristek Merdeka Belajar Episode Keempat Belas secara daring, Jumat (12/11/2021) bahwa survei yang dilakukan kementerian itu tahun 2020: 77 persen dosen menyatakan kekerasan seksual pernah terjadi di kampus. Namun, sebanyak 63 persen dari mereka tidak melaporkan kasus itu.

Artinya, masih banyak kasus pelecehan di universitas yang belum diungkap. Tapi, beberapa yang speak up, dinilai sebagai langkah maju, karena butuh keberanian korban dan orang-orang yang mendukungnya.

Baca Juga:Buruh di Batam Bakal Gelar Aksi Unjuk Rasa Terkait UMK 2022

Tidak semua korban pelecehan seksual mau melaporkan, karena takut dan malu. Apalagi, pelecehan seksual masih dianggap 'aib' bagi universitas.

Selain itu, mahasiswa belum mengetahui kepada siapa melapor dan apa yang harus dilakukan jika terjadi. Hal itu juga diungkapkan oleh seorang mahasiswi di Batam. Sebut saja namanya Citra.

"Di kampus saya belum punya wadah untuk melaporkan kasus kekerasan seksual. Saya juga tidak tahu kalau terjadi harus melapor ke siapa, dulu di SMA kan kita punya BK, di kampus saya tidak tahu apa ada," kata dia saat diwawancara, Minggu, 12 Desember 2021.

Citra sendiri berharap kampus menjadi tempat yang aman untuk belajar bukan tempat melampiaskan 'nafsu'. Sebagai perempuan, Ia juga merasa miris dengan kasus-kasus pelecehan seksual yang terjadi di perguruan tinggi.

"Saya sendiri belum pernah mengalaminya, cuma yang kasus Poltek saya pernah dengar. Saya juga sering melihat kasus kekerasan seksual pada perempuan yang diungkap di Tiktok. Sebagai perempuan kita memang diminta berhati-hati tapi menurut saya laki-laki juga perlu diedukasi," kata mahasiswi semester 5 tersebut.

Baca Juga:KPPAD Batam Rencanakan MoU dengan Kemenag untuk Pengawasan Anak di Ponpes

Citra berharap universitas punya wadah untuk pelaporan dan penanganan kasus pelecehan seksual di kampus. Sehingga, jika terjadi, pelaku bisa disanksi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini