Waspada Penipuan dan Pencurian Data Online, Begini Cara Penjahat Melakukannya

Orang yang melek teknologi sekalipun dapat terjerat penipuan online, apalagi orang yang tidak mengerti teknologi sama sekali.

Eliza Gusmeri
Jum'at, 29 Oktober 2021 | 08:49 WIB
Waspada Penipuan dan Pencurian Data Online, Begini Cara Penjahat Melakukannya
Ilustrasi kejahatan siber [Foto: Antara]

Cara kedua adalah lewat teknik rekayasa sosial yang kerap disebut hipnotis karena korban secara tidak sadar terjebak manipulasi pelaku dan secara sukarela memberikan data-data pribadi yang kemudian disalahgunakan.

Bermodalkan nama lengkap dan nomor telepon, pelaku bisa berpura-pura menjadi petugas bank yang meminta data-data pribadi seperti kata kunci dan OTP kepada korban. Setelah data krusial didapatkan, akun korban bisa dengan mudah diretas dan diambil alih.

Data pribadi juga bisa didapatkan pelaku bila data korban ada dalam database yang bocor. Jika data Anda termasuk data yang bocor, akan lebih mudah bagi pelaku untuk melakukan penipuan.

"Kalau dulu mereka random saja menelepon, hanya ganti-ganti nomor telepon paling belakang," katanya.

Baca Juga:Cara Bikin KTP Online Anti Ribet, Lengkap dengan Syarat-syaratnya

Kasus-kasus penipuan bisa terjadi lewat berbagai medium, seperti via telepon lewat modus "Mama minta pulsa" dimana seseorang berpura-pura menjadi ibu korban dan meminta kiriman pulsa, kemudian via percakapan Whatsapp, lewat Twitter yang bisa terjadi ketika pengguna yang mengajukan keluhan kepada customer service sebuah institusi mendapat balasan dari akun yang mirip seperti customer service serta lewat Instagram.

Dia mengingatkan para pengguna untuk semakin sadar pentingnya menjaga data pribadi agar tidak terjebak menjadi korban penipuan siber.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini