Jangan Asal Konsumsi Vitamin, Jenis Suplemen Ini Bisa Picu Kanker

Saat ini tersedia berbagai jenis vitamin di apotik. Namun, jangan sembarangan membeli atau mengkonsumsi vitamin.

Eliza Gusmeri
Senin, 11 Oktober 2021 | 18:00 WIB
Jangan Asal Konsumsi Vitamin, Jenis Suplemen Ini Bisa Picu Kanker
Ilustrasi suplemen beta karoten. (Shutterstock)

SuaraBatam.id - Suplemen atau vitamin saat ini sangat dibutuhkan, terlebih untuk menghindari diri dari serangan penyakit pada masa pandemi.

Saat ini tersedia berbagai jenis vitamin di apotik. Namun, jangan sembarangan membeli atau mengkonsumsi vitamin.

Dikutip dari himedik, konsumsi suplemen tertentu dapat menimbulkan risiko kesehatan serius. Contohnya, suplemen makanan beta karoten yang berkaitan dengan risiko kanker paru-paru.

World Cancer Research Fund (WCRF) mengatakan ada bukti kuat dari uji coba terkontrol secara acak bahwa suplemen beta karoten dosis tinggi bisa meningkatkan risiko kanker paru-paru pada beberapa orang.

Baca Juga:5 Ancaman Penyakit Berbahaya Jika Kekurangan Asupan Vitamin C

Konsumsi suplemen beta karoten telah dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker paru-paru pada orang yang merokok dan terpapar asbes.

Satu studi terhadap 29.000 perokok pria menemukan peningkatan 18 persen risiko kanker paru-paru pada kelompok yang mengonsumsi suplemen beta karoten 20 mg sehari selama 5 hingga 8 tahun.

Studi lain terhadap 18.000 orang menemukan orang yang biasa merokok dan terpapar asbes memiliki risiko 28 persen lebih tinggi menderita kanker paru-paru.

Orang-orang ini mengonsumsi 30 mg beta-karoten sekaligus 25 ribu unit retinol sebagai salah satu bentuk vitamin A sehari selama empat tahun. Tapi, satu penelitian terhadap 22.000 dokter pria yang mana seorang perokok dan mantan perokok tidak menunjukkan adanya peningkatan risiko kanker paru-paru.

Padahal, para dokter yang masuk dalam daftar 22 ribu orang itu biasa mengonsumsi suplemen beta karoten 50 mg setiap hari selama 12 tahun.

Baca Juga:YKPI Minta Pasien Kanker Payudara Tak Tunda Pengobatan di Masa Pandemi COVID-19, Kenapa?

"Jika Anda merokok atau memiliki riwayat merokok atau paparan asbes, Anda tidak boleh mengonsumsi suplemen beta karoten dalam jumlah besar dan jangka waktu lama," kata badan kesehatan Mayo Clinic dikutip dari Express.

Tapi, konsumsi makanan kaya beta karoten dianggap lebih aman dan membantu menurunkan risiko berbagai jenis kanker serta penyakit jantung. Biasanya, sayuran dan buah berwarna kuning dan oranye memiliki kadar beta karoten yang lebih tinggi.

Karena, beta karoten ini membuat sayuran dan buah berwarna kuning dan oranye. Beta karoten ini bisa berubah menjadi vitamin A dalam tubuh, sehingga bisa melakukan fungsi yang sama di dalam tubuh sebagai vitamin A.

Adapun sumber utama beta karoten dari buah-buahan dan sayuran, antara lain:

Sayuran kuning dan berdaun hijau, seperti bayam, wortel dan paprika merah
Buah kuning, seperti mangga, pepaya, dan apricot
Menurut Departemen Kesehatan dan Perawatan Sosial (DHSC), Anda harus bisa mendapatkan jumlah asupan beta karoten yang cukup bagi tubuh dengan konsumsi makanan bervariasi.

Jika Anda ingin mengonsumsi suplemen beta karoten, penting untuk membatasi konsumsinya karena bisa menimbulkan bahaya kesehatan. Pastikan Anda tidak mengonsumsi suplemen beta karoten lebih dari 7 mg sehari, kecuali saran dokter.

Menurut WCRF, tidak ada bukti kuat bahwa suplemen makanan dapat mengurangi risiko kanker, kecuali kalsium untuk kanker kolorektal. Bagi kebanyakan orang, konsumsi makanan dan minuman yang tepat lebih mungkin melindungi tubuh dari kanker daripada konsumsi suplemen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini