Terpilih Jadi PM Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Ternyata Pernah Ajak Boikot China

Pada 2015 lalu, ia pernah meminta konsumen Melayu boikot produk China lantaran menurutnya China terlalu memonopoli dan mengambil untung di Malaysia, melalui Facebook.

M Nurhadi
Jum'at, 20 Agustus 2021 | 18:08 WIB
Terpilih Jadi PM Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Ternyata Pernah Ajak Boikot China
Menteri Keamanan yang juga Menteri Senior Malaysia, Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob (ANTARA)

SuaraBatam.id - Datuk Seri Ismail Sabri Yaakob resmi menjabat jadi Perdana Menteri Malaysia menggantikan Muhyiddin Yassin yang mundur awal pekan ini.

Politisi UMNO itu ditetapkan menjadi perdana menteri kesembilan oleh Yang di-Pertuan Agong Al-Sultan Abdullah Ri'ayatuddin Al-Mustafa Billah Shah pada Jumat (20/8/2021).

Pengawas Keuangan Rumah Tangga Kerajaan untuk Istana Negara Datuk Ahmad Fadil Shamsuddin mengatakan penunjukkan Ismail Sabri sebagai PM setelah Raja Malaysia menggelar pertemuan khusus dengan Penguasa Melayu.

"Sesuai dengan Pasal 40(2)(a) dan Pasal 43(2)(a) Konstitusi Federal, Yang Mulia telah menetapkan Ismail Sabri sebagai Perdana Menteri kesembilan," kata Fadil, melansir dari The Star via Batamnews --jaringan Suara.com.

Baca Juga:Bertemu PM Muhyiddin, Jokowi Tekankan Perlindungan Pekerja Migran

Ia menambahkan, pelantikan Ismail Sabri sebagai Perdana Menteri akan dilakukan pada Sabtu (21/8) pukul 14.30 waktu setempat di Istana Negara.

Ismail Sabri sebelumnya Wakil Perdana Menteri didukung oleh anggota parlemen dari Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) dan Gabungan Parti Sarawak (GPS).

Sebelum menjabat sebagai perdana menteri, pada tahun 2015 lalu Ismail Sabri sempat memicu pro dan kontra di Malaysia.

Hal ini disebabkan unggahannya di Facebook yang memicu protes karena meminta konsumen Melayu boikot produk China lantaran menurutnya China terlalu memonopoli dan mengambil untung di Malaysia.

Baca Juga:Terima PM Malaysia, Jokowi Ingin Memperkuat Hubungan Baik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini