Cabai Merah Jadi Faktor Terbesar Inflasi di Kepulauan Riau Selama Juli 2021

"Komoditas penyumbang terbesar lainnya ialah bayam 0,05 persen, minyak goreng 0,05 persen, sawi hijau 0,03 persen, dan kacang panjang 0,03 persen," kata Agus.

M Nurhadi
Rabu, 04 Agustus 2021 | 10:02 WIB
Cabai Merah Jadi Faktor Terbesar Inflasi di Kepulauan Riau Selama Juli 2021
ILUSTRASI-Kerumunan yang terjadi di Pasar Tiban Center, Senin (19/7/2021) diduga bukti kurang efektifnya posko penyekatan PPKM Darurat.[Suarabatam/Nando]

SuaraBatam.id - Cabai merah menyumbang angka paling besar terhadap inflasi di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) pada bulan Juli 2021, yaitu sebesar 0,11 persen.

"Komoditas penyumbang terbesar lainnya ialah bayam 0,05 persen, minyak goreng 0,05 persen, sawi hijau 0,03 persen, dan kacang panjang 0,03 persen," kata Kepala BPS Provinsi Kepri Agus Sudibyo, Selasa (3/8/2021) kemarin.

Ia menjelaskan, Kepri mengalami inflasi sebesar 0,43 persen pada Juli 2021 atau terjadi kenaikan indeks harga konsumen (IHK) dari 104,88 pada Juni 2021 menjadi 105,33 pada Juli.

Nilai tersebut turun dibanding Januari-Juli 2021 sebesar 0,62 persen. Berbanding terbalik dengan inflasi tahun kalender Januari-Juli 2020 yang mengalami deflasi sebesar 0,25 persen.

Baca Juga:Geger Kabar Remaja di Kepri Meninggal usai Divaksin, Ini Kata Puskesmas

"Dari dua kota IHK di Provinsi Kepri, tercatat Kota Batam mengalami inflasi sebesar 0,45 persen, dan Kota Tanjungpinang inflasi sebesar 0,36 persen," ungkap Agus.

Ia melanjutkan, inflasi di Kepri terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,48 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,33 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,14 persen.

Selanjutnya kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,24 persen, kelompok kesehatan sebesar 0,09 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,01 persen.

Sementara, kelompok pengeluaran yang mengalami deflasi, yaitu kelompok transportasi sebesar 0,27 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,03 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 0,28 persen. 

"Sementara kelompok pengeluaran yang tidak mengalami perubahan, yaitu kelompok pendidikan, dan kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran," pungkas Agus.

Baca Juga:Anggaran Mobil Dinas Untuk Gubernur, Wagub dan Sekda Kepri Senilai Rp2 Milyar Dibatalkan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini