Produksi bahan bakar fosil yang terbatas ditambah isu pemanasan global yang kian sulit dihentikan memastikan manusia harus bergerak cepat memanfaatkan energi terbarukan.
Panas bumi jadi salah satu alternatif paling menjanjikan, terlebih bagi negara-negara yang berada di cincin api seperti Indonesia.
Kemajuan teknologi juga turut mempercepat perkembangan pembangkit energi ramah lingkungan hingga semakin murah dan banyak dilirik banyak pihak.
Tidak seperti sekarang, untuk melakukan pemanfaatan satu sumur panas bumi saja bisa menghabiskan puluhan juta dolar. Namun, kini tidak lebih dari 6 juta dolar AS.
Baca Juga:Lengkap! Cara Mendapat Stimulus Listrik Gratis Periode Agustus 2021 di Jakarta
Meski nilai itu masih dianggap cukup mahal, teknologi yang terus berkembang diyakini akan semakin mempermudah pemanfaatan energi ini hingga nantinya bisa dimanfaatkan secara maksimal.
Bahkan, bukan tidak mungkin energi panas bumi bakal menggeser energi fosil yang sudah puluhan tahun digunakan umat manusia sebagai energi utama.
Potensi ini benar disadari Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Dadan Kusdiana, hingga ia memastikan pemerintah RI tidak ingin tertinggal dalam memanfaatkan panas bumi.
Indonesia patut bersyukur, tidak hanya tanah subur dengan kekayaan hayati yang melimpah ruah. Panas bumi di negeri ini juga menyimpan potensi luar biasa.
Dengan semangat ini, pemerintah tengah menyusun program pengembangan panas bumi 2020-2035 seperti percepatan pengembangan panas bumi melalui kolaborasi, manajemen risiko, dan optimalisasi.
Baca Juga:Lengkap! Daftar 7 Bansos COVID-19 Cair di Bulan Agustus 2021, Sejahtera Mendadak!
Eksplorasi juga disiapkan di 20 titik panas bumi yang dibiayai APBN Kementerian ESDM yang nantinya digunakan untuk mengembangkan 683 megawatt panas bumi hingga tahun 2024.