Batam Jadi Salah Satu Daerah Awal Penerapan Kebijakan ASO
Rencana pemerintah Indonesia mengalihkan teknologi siaran TV analog ke TV digital atau analog switch off (ASO) hingga rampung paling lambat November 2022 ini menjadi era baru bagi masyarakat menikmati siaran TV. Pelaksanaan ASO yang telah direncanakan sejak 2008 ini dimulai 17 Agustus 2021 di enam wilayah layanan penyiaran di 15 kota maupun kabupaten di Indonesia.
Perbedaan antara TV analog dan TV digital secara teknis yang mendasar terletak pada cara kerja serta integrasi sistem transmisi, konten yang ditransmisikan, hingga peralatan yang digunakan.
Masyarakat yang belum punya TV model baru bisa menikmati layanan TV digital dengan set top box (STB). Meskipun migrasi ini disambut sangat baik oleh ekosistem industri digital, tetapi sebagian masyarakat yang tak mampu perlu berpikir ulang.
Baca Juga:Viral Warga Nonton TV di Kubangan Jalan Rusak, Camat Sunggal: Tahun Ini Diperbaiki
Namun, salah satu cara pemerintah dalam menyukseskan ASO ini adalah dengan memberikan subsidi STB bagi masyarakat kurang mampu sehingga mereka tidak tertinggal untuk menikmati siaran TV digital.
Dengan demikian, asumsi sebagian masyarakat pada migrasi TV analog ke TV digital harus membeli perangkat TV baru atau menggunakan parabola terpatahkan. Sebab, yang perlu diganti hanya alat penangkap sinyalnya saja.
Batam dan beberapa wilayah Kepri lainnya menjadi salah satu kawasan prioritas awal pengalihan TV analog ke TV digital selain kawasan tertinggal, terdepan, terluar (3T) lain.
Alasan Batam harus segera migrasi ke TV digital salah satunya karena Singapura sudah lebih dulu menerapkan teknologi itu. Partisipasi pelaksanaan ASO dari beberapa lembaga penyiaran swasta lokal di Batam telah dilakukan awal 2021 dengan memanfaatkan multiplekser atau mux dari TVRI. Salah satu lembaga penyiaran lokal di Batam yang mengawali migrasi ke TV digital adalah Batam TV.
Kontributor : Muhammad Subchan Abdillah
Baca Juga:Viral Aksi Protes Jalanan Rusak, Warga Nekat Nonton TV di Kubangan Air
- 1
- 2