SuaraBatam.id - Tidak jauh berbeda dengan berbagai sektor, bisnis pijat plus-plus juga terdampak wabah virus corona yang belum juga menunjukkan tanda-tanda membaik.
Sejumlah layanan pijat plus-plus tentu tidak mau gulung tikar begitu saja. Mereka beberapa diantaranya terus berusaha membuat strategi guna menggaet pelanggan.
Meski tidak sedikit yang memutuskan untuk menyerah lantaran dilarang oleh Pemprov DKI Jakarta, nyatanya beberapa masih terus bertahan dengan menyamarkan diri menjadi restoran atau bar.
Para pengelola menawarkan jasa tersebut menggunakan sosial media. Tidak semua pengunjung bisa masuk, melainkan harus ada janji melalui pesan akun media sosial.
Baca Juga:Meski Bulan Ramadhan, Angka Prostitusi di Bogor Masih Tinggi
“Silakan kontak melalui WhatsApp,” kata admin yang memegang akun Instagram salah satu tempat pijat di Jakarta Barat, belum lama ini.
Usai berpindah komunikasi melalui WhatsApp, calon pelanggan baru bisa berbincang dengan admin yang menawarkan layanan terapis. Biasanya mereka mengirimkan foto-foto para terapis pijatnya.

Untuk harga, mereka memasang tarif berkisar Rp250 ribu-Rp300 ribu untuk sekali pijat diberlakukan bagi siapapun yang ingin menggunakan jasa wanita itu.
“Sementara untuk hal lain silakan datang ke sini nanti saya jelaskan,” ujar admin, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).
Sauna yang berada di kawasan Jakarta Barat ini memang sangat menjaga privasi. Secara kasat mata, spa ini nampak sepi dari luar sehingga tidak nampak apa yang ada di dalamnya.
Baca Juga:Isi Dompet Dicurigai Ibu, Korban Prostitusi Anak di Jogja Diam-Diam Open BO
Usai mengecek suhu, petugas keamanan internal mempersilakan pengunjung masuk. Di sana pengunjung bertemu dengan wanita yang ada di resepsionis yang menjelaskan aturan. Setelah sepakat, gelang karet bernomor diberikan kepada pengunjung.
- 1
- 2