Bukan Karena Kinerja, Aktivis HAM Nilai Reshuffle Sarat Kepentingan Politik

"Saya pikir, bukan evaluasi kinerja. Reshuffle bukan evaluasi kinerja, tapi basisnya adalah akomodasi kepentingan politik," kata Natalius Pigai.

M Nurhadi
Kamis, 22 April 2021 | 18:15 WIB
Bukan Karena Kinerja, Aktivis HAM Nilai Reshuffle Sarat Kepentingan Politik
Natalius Pigai soal Menteri Jokowi (YouTube/FerdyHasiman).

SuaraBatam.id - Aktivis Natalius Pigai belum lama ini menyindir kinerja jajaran menteri di kabinet Joko Widodo. Menurutnyam hanya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto saja yang bekerja maksimal.

Hal itu ia sampaikan di tengah isu reshuffle kabinet yang akhir-akhir santer dibicarakan. Ia menilai, para menteri di Kabinet Indonesia Maju saat ini terkesan kurang seiurs bekerja.

"1,5 tahun terakhir kan para menteri gak kerja. Jadi kerjanya cuma main game, main handphone, momong anak, jaga istri, masuk kantor, makan siang, duduk-duduk, kembali ke rumah. Alibinya Covid-19, yang salah Covid-19," ujar Natalius Pigai dalam kanal YouTube Ferdy Hasiman.

Meski mengkritisi kinerja menteri, Natalius Pigai justru menilai positif menteri pertahanan Prabowo Subianto. "Pak Prabowo saya kira tidak (main-main). Pak Prabowo kan jelas (bekerja). Dia ke Inggris, ke Eropa, ke Amerika Serikat," tutur Natalius.

Baca Juga:Temui Megawati, Menteri Nadiem: Saya Banyak Belajar Pengalaman Beliau

"Kerja, kerja. Pak Prabowo beberapa kali dia ke luar negeri. Pak Prabowo bekerja," sambungnya. 

Ia menyebut, sebagian menteri memilih berdiam diri di ruangannya dan tak pernah turun ke lapangan dengan alasan menerapkan protokol kesehatan Covid-19.

"Menteri yang sama sekali tidak jalan, tidak berangkat, padahal kan protokol Covid-19 boleh," paparnya lagi.

"Misalnya menteri mau tugas, didampingi Dirjen 1 orang, protokol 2 orang, itu saja cukup kok diterima oleh Gubernur atau turun ke lapangan lihat pembangunan di luar daerah," kata dia, melansir Terkini.id (jaringan Suara.com).

Dengan anggapan itu, Natalius Pigai lantas menyebut para menteri hanya makan gaji buta saja sehingga tidak ada yang bisa dievaluasi dari kinerja para menteri.

Baca Juga:PDIP Sebut Ada Pihak Incar Kursi Mendikbud untuk Gantikan Posisi Nadiem

"Tapi mereka (menteri) tidak pernah kerja, mereka hanya makan gaji buta aja, sama sekali tidak bekerja. Oleh karena itu, kita tidak bisa menilai, mau menilai apa?" ucapnya,

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini