Dia kehilangan keponakan yang menurutnya memiliki kepribadian santun, sopan, dan pendiam.
"Saya kaget menerima kabar [Adit] meninggal. Saya hanya bisa mendoakan yang terbaik untuk almarhum," ujar Didik.
Dia menceritakan Adit sempat dioperasi, tetapi Tuhan berkehendak lain. Didik menceritakan bahwa korban dari rumah kakeknya di Jaten pada saat kejadian.
"Dari rumah eyang di Jaten mau pulang. Sampai depan Star Steak ada kendaraan [mobil] mau balik arah ke Solo. Mungkin habis makan di situ [Star Steak]. Terjadi tabrakan. Itu langsung dibawa ke RS PKU Muhammadiyah Karanganyar," ujar dia.
Baca Juga:Innalillahi, Anak Wabup Karanganyar Meninggal Usai Terlibat Kecelakaan
Didik menyampaikan keluarganya baru mendapat kabar Adit kecelakaan selang satu jam setelah kejadian.
Penyebabnya adalah kontak yang ada di handphone Adit adalah kerabatnya dari Papua.
"Kontak yang di handphone Dik Adit itu keluarga di Papua. Maka dari Papua baru menghubungi keluarga di Jaten. Dari Jaten menghubungi ibunya. Selang satu jam keluarga baru tahu lalu ke PKU Muhammadiyah Karanganyar. Dari PKU lalu dibawa ke RSUD dr. Moewardi Solo," jelasnya.
Di sisi lain, teman sekolah dan bermain almarhum, yakni Arya Maheswara, 15, mengaku kehilangan teman sekolah sekaligus teman bermain. Di mata Arya, Adit adalah sosok teman yang baik dan ringan tangan.
"Saya teman sekolah sejak SDN di Cemara 2 Solo dan SMPN 4 Solo. Itu kami satu sekolah. Lalu naik ke SMA, Adit ke SMAN 1 Solo, kalau saya ke SMAN 3 Solo. Meski beda SMA, saya masih sering ketemu dan main bareng Adit. Rasanya sedih. Adit orang baik dan suka menolong teman," ujar Arya saat berbincang dengan wartawan seusai melayat.
Baca Juga:Hilang Kendali, Bus Titian Mas Tujuan Mataram Terguling, Tewaskan 1 Orang
Arya mengenang kebersamaan dengan karibnya itu. Mereka berdua hobi mengendarai dan memodifikasi sepeda motor.
"Masih sering main bareng. Hobi naik motor. Saya kaget [mendengar kabar Adit meninggal]. Baru saat SMA [kelas 1] ini hobi motor, modifikasi."