AS Dukung Taiwan Merdeka, China Umumkan Perang

"Kami memperingatkan elemen pro-kemerdekaan Taiwan: mereka yang bermain dengan api akan terbakar, dan kemerdekaan Taiwan berarti perang," kata Wu.

M Nurhadi
Jum'at, 29 Januari 2021 | 10:06 WIB
AS Dukung Taiwan Merdeka, China Umumkan Perang
Kapal induk China Liaoning mengadakan latihan di Laut Cina Selatan. [Antara]

SuaraBatam.id - Tanggapi keinginan Taiwan untuk memisahkan diri, Pemerintah China menyebut akan mengumumkan peperangan dengan negara tersebut.

"Kami memperingatkan elemen pro-kemerdekaan Taiwan: mereka yang bermain dengan api akan terbakar, dan kemerdekaan Taiwan berarti perang," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan China, Wu Qian, dalam jumpa pers di Beijing, Kamis (28/1/2021).

Dalam kesempatan tersebut ia menyebut Taiwan adalah bagian dari China. Terkait adanya pengerahan militer dan pesawat yang berada di kawasan Taiwan menurutnya hal itu bertujuan untuk menjaga kedaulatan China.

"Kegiatan militer yang dilakukan Angkatan Bersenjata China di dekat Selat Taiwan sangat diperlukan untuk menangani keamanan di wilayah itu dan menjaga kedaulatan serta keamanan nasional," ujar Wu.

Baca Juga:Kementerian Pertahanan China: Dukung Kemerdekaan Taiwan Berarti Perang

"Hal itu adalah wujud tanggapan terhadap intervensi pihak asing dan provokasi kelompok pro kemerdekaan Taiwan," lanjut Wu, melansir Batamnews (jaringan Suara.com).

China mengklaim ada sejumlah penduduk Taiwan yang berusaha melepaskan diri dari China dengan membentuk pemerintahan independen.

Namun, Presiden Taiwan, Tsai Ing-wen, menyatakan mereka memang sudah menjadi negara merdeka, dengan nama formal Republik China.

Selama ini, Taiwan secara terbuka menyatakan diri siap menghadapi ancaman dari China. Tsai bahkan mengatakan dia akan mempertahankan kemerdekaan Taiwan dan tidak akan mundur.

Sejumlah pakar menyebut, langkah China dalam mengerahkan jet tempur, pesawat pengebom, serta kapal perang China ke dekat wilayah Taiwan sebagai bentuk 'unjuk gigi' dan gertakan militer China atas Taiwan.

Baca Juga:Dinilai Lebih Akurat, China Lakukan Anal Swab untuk Uji Covid-19

China berharap, dengan cara ini Taiwan mau membuka dialog dan membubarkan pemerintahan yang menerapkan demokrasi saat ini. China juga meminta agar Taiwan menjadi daerah khusus seperti Hong Kong dan Makau.

Sementara, Taiwan mendapat dukungan penuh dari Amerika Serikat. Hal itu yang membuat China murka.

Hubungan kedua negara itu terus memanas semenjak perang dagang, saling tuding soal pandemi virus corona, serta dugaan pencurian karya intelektual dan tuduhan ancaman peretasan melalui perangkat elektronik buatan China.

Ditambah lagi, presiden terpilih AS Joe Biden saat ini menyatakan kebijakan diplomasi mereka akan tetap mendukung kedaulatan Taiwan.

Hal ini diperburuk adanya armada kapal induk Angkatan Laut AS masuk ke Laut China Selatan, yang juga menjadi objek sengketa antara China dan Taiwan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini