SuaraBatam.id - Sebagai produsen mobil listrik atau Electric Vehicle (EV) nama Tesla selalu disebut pertama bila sudah berbicara tentang kendaraan bertenaga alternatif atau non-minyak bumi. Namun, ada kalanya permintaan pasar juga bisa berubah. Hal ini bisa disimak dari keputusan Tesla Incorporation, yang bakal menghentikan produksi Tesla Model S dan Tesla Model X di pabrik Fremont, Amerika Serikat. Lamanya hampir dua pekan, dimulai 24 Desember 2020 dan berakhir 11 Januari 2021.
Dikutip kanal otomotif Suara.com, jaringan SuaraBatam.id dari Carscoops, karyawan di lini produksi Tesla Model S dan Model X telah ditawari gaji seminggu penuh demi menutupi dua pekan penutupan kerja, bersama beberapa hari libur berbayar.
Karyawan juga diminta untuk mengambil cuti lima hari. Namun tersedia pilihan mencoba dan mencari pekerjaan di area lain dalam lingkungan pabrik. Antara lain menjadi sukarelawan dan membantu pengiriman kendaraan selama penutupan.
Sejauh ini belum ada keterangan resmi dari perusahaan otomotif asal Amerika Serikat itu terkait penghentian produksi di pabrik Fremont, Amerika Serikat.
Baca Juga:Kejar Tesla, Volkswagen Percepat Peralihan ke Kendaraan Listrik
Namun diduga penghentian produksi yang dilakukan ada hubungannya dengan perlambatan permintaan untuk Tesla Model S dan Model X. Faktanya, pabrikan mobil listrik ini hanya mengirimkan 15.200 unit Tesla Model S dan Tesla Model X pada kuartal ketiga 2020.
Namun spekulasi lain menyebutkan, Tesla tengah menyiapkan produk baru yang siap diluncurkan tahun depan.
Elon Musk, sebagai bos Tesla Incorporation tidak merahasiakan fakta bahwa Tesla menargetkan untuk mengirim 500.000 unit kendaraan tahun ini. Untuk mewujudkannya, perusahaan harus mengirimkan 181.600 kendaraan sepanjang kuartal keempat dan jelas bukan pekerjaan mudah.